close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Penambahan Hutang Luar Negeri di Kementrian Prabowo Untuk Belanja Alutsista Mendapatkan Kritik Keras Pengamat Politik Syarif Bastaman : Kenapa Dilakukan di Masa Kampanye?

by Abdul Hadi
1 Desember 2023 - 15:41

Madania.co.id – Pengamat politik dan juga alumni Unpad Syarif Bastaman mencurigai adanya ketidakberesan anggaran belanja alat utama sistem pertahanan (alutsista) dari pinjaman luar negeri yang naik cukup signifikan di Kementrian Pertahanan (Kemenhan).

RelatedPosts

DBD Kota Bandung Nol Kematian, Pemkot Tekankan Pencegahan Sejak Dini

Keanu Reeves, Sahabat Sejati Ana de Armas di Balik Layar Hollywood

Swiss-Belresort Dago Heritage, Saat Kuliner Berpadu Imajinasi Halloween

Untuk itu, Syarif Bastaman mempertanyakan kegentingan belanja alutsista dari pinjaman luar negeri untuk periode 2020-2024 sejumlah US$25 miliar setara Rp385 triliun (kurs Rp15.400 per dolar AS).  Terlebih untuk penambahan 5 Milyar USD pada belanja alutsista khusus tahun 2024.

“Gak ada yang genting dan karena itu urgensinya dipertanyakan. Apalagi Menhan kan Capres? Dan sekarang sudah masuk masa kampanye. Ini mencurigakan karena tahun-tahun lainnya tetap sesuai Renstra tanpa perubahan/peningkatan,” ucap pria yang akrab disapa Kang Iip ini.

Dia menambahkan, bau amis pun sangat tercium karena hak tersebut dianggarkan di masa kampanye. Terlebih, belanja Alutsista umummya melalui penunjukan langsung.

“Its a bit fishy! Ada bau amisnya karena dianggarkan di masa kampanye, sedangkan Menhan adalah capres. Karena pengadaan alutsista umumnya melalui pembelian atau penunjukkan langsung bukan melalui tender,” katanya.

Apalagi, kata dia, saat memberikan pengumuman itu Menteri Keuangan Sri Mulyani pun nampak menunjukkan keberatan hati dengan keputusan Presiden Jokowi tersebut. Sehingga muncul isu bahwa kabinet Indonesia Maju mulai hambar dan terpecah.

“Itu dia kelihatan sekali Bu Menkeu terpaksa mengikuti perintah kali ini. Karena ini merupakan realokasi anggaran. Memangnya urgent alutsista ini? Tapi masuk akal karena belanja alutsista kan tanpa tender!” ujarnya.

Dengan kondisi yang ada ini, Syarif Bastaman pun tetap berharap pemerintah tetap benar-benar dalam keadaan netral. Sehingga jangan ada kecenderungan mengarah ke negara kekuasaan atau negara seperti jaman Orba.

“Rakyat harus diedukasi secara massive bahwa ada praktek bernegara kita yang tidak lempeng, yang bengkok melenceng dan bisa membawa kita ke jaman gelap demokrasi lagi. Saatnya civil society dan kelas menengah bersuara keras untuk mencegah ini terjadi,” tuturnya. ***

Share220Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

10 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam