Madania.co.id– Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Syarif Bastaman semakin optimis pasangan nomor urut 3 ini bisa menang di Jawa Barat.
Pasalnya, setelah Capres Ganjar Pranowo berkeliling Jabar, kali ini Cawapres Mahfud MD juga telah menyambangi pendukungnya di tanah Pasundan. Di mana pada Sabtu 9 Desember 2023 dan Minggu 10 Desember 2023 Mahfud MD berkeliling wilayah Bandung Raya.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Iip ini menilai bahwa kemampuan dan kapabilitas Ganjar Pranowo dan Mahfud MD semakin membuat rakyat Jabar mencintai mereka.
“Semakin optimis Paslon no 3 akan menang di Jabar. Kita punya banyak kartu truf. Disamping kekuatan mas GP dan ibu Atikoh, juga tak kalah hebat ada Prof. Mahfud sebagai pendekar hukum paling sakti mandraguna dan ilmu hukumnya tidak ada yang menandingi beliau, ” ujar Kang Iip, Minggu 10 Desember 2023.
Dia menambahkan, sosok Mahfud MD langsung membaur dengan masyarakat Jabar. Selain karena santri NU, publik juga sudah mengenal karakter serta intelektualnya.
“Sebagai seorang santri NU tentunya beliau sangat dihormati kalangan nahdliyin dan kalangan pesantren khususnya di Jabar selatan yang banyak memiliki pesantren besar seperti di Ciamis, Tasik, Garut, Bandung selatan, cianjur, sukabumi dan kab bogor,” ucapnya.
“Tapi beliau juga intelektual muslim, beliau alumni HMI sehingga sangat diterima oleh kalangan muslim perkotaan dan muslim intelektual. Kemudian track recordnya beliau orang yang mampu menerjemahkan hukum secara benar sesuai ilmu dan nilai keadilan dan kepatutan, ” tuturnya.
Dengan demikian, Kang Iip semakin yakin pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD bisa meraih suara tertinggi di Jabar. Dia yakin Ganjar Pranowo-Mahfud MD raihan suaranya akan lebih tinggi dari Jokowi di Pilpres 2019.
“Beliau mampu menghadirkan solusi-solusi hukum tanpa kompromi demi keadilan, kepastian hukum dan kemaslahatan bangsa. Jadi Insya Allah suara di Jabar lebih tinggi dari Jokowi pada Pilpres 2019,” tuturnya.
Terlebih, kata Kang Iip rakyat sudah tak simpati lagi dengan kepemimpinan Jokowi jelang berakhirnya jabatan sebagai presiden. Salah satunya adalah negara harus tertampar dengan kasus ayah membunuh 4 anaknya semata karena kemiskinan akibat kehilangan kerja dan terjerat pinjol.
“Memilukan! Negara tidak hadir di hidup sulit absolut rakyatnya. Ini juga terjadi karena korupsi kita merajalela. Uang rakyat dirampok mencapai 30 persen dan negara kita ranking 110 terburuk indeks korupsinya dari 180 negara dengan skor hanya 34/100.” ujarnya.
“KPK harus diperkuat lagi, kembalikan statusnya sbg lembaga independen, saat ini menjadi dibawah Presiden sejak perubahan yang bernuansa pelemahan UU tahun 2019. Kebohongan dan kecurangan elit ini bisa dilawan dan dikalahkan,” tuturnya. ***
