close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

ISBI Bandung Gelar Seminar Internasional Tentang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Etnik

by Denny Surya
3 Oktober 2024 - 14:29
ISBI Bandung Gelar Seminar Internasional Tentang Pelestarian dan Pengembangan Budaya Etnik

BANDUNG OKE – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung mengadakan seminar Internasional dan Pertunjukan Seni Rupa dengan tema “Pelestarian dan Pengembangan Budaya Etnik Nusantara dalam Dinamika Global,” Kamis 3 Oktober 2024.

Hadir sebagai pembicara dalam seminar Internasional dan Pertunjukan Seni Rupa tersebut adalah Guru Besar Fakultas Budaya dan Media ISBI Bandung, Profesor Rustiyanti, S.Sn., M.Sn., dan Founder Yayasan Revolusi Edukasi Bersinergi yang lebih dikenal dengan Megamind Project Yuri Romero Hurtado, M.Si

RelatedPosts

UPI Kibarkan Merah Putih di SEA Games 2025, Kampus Pendidikan Panen 14 Medali

Muswil APTISI Jabar 2025, Arah Baru PTS Menuju Unggul

SSU ITB 2026 Jadi Peluang Emas Siswa Unggul Masuk Kampus Ternama

Menurut, Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S. Sen., M. Hum perkembangan globalisasi yang pesat menjadi tantangan tersendiri bagi ISBI Bandung khususnya untuk menjaga kelestarian warisan etnis dan budaya kita yang begitu luas.

“Nusantara dengan keberagaman suku, adat istiadat, dan tradisinya merupakan harta karun yang tak ternilai harganya. Namun, globalisasi seringkali berdampak pada nilai-nilai lokal. oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya melestarikan tetapi juga mengembangkan budaya etnis kita agar tetap relevan dan diakui secara internasional,” Kata Retno kepada wartawan di GK. Sunan Ambu, ISBI Bandung. Kamis 3 Oktober 2024.

“Saya menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Fakultas Kebudayaan dan Media yang telah menyelenggarakan acara Seminar Internasional dan Pertunjukan Seni Rupa yang mengusung tema Pelestarian dan Pengembangan Budaya Etnik Nusantara dalam Dinamika Global ini,” imbuhnya.

Retno berharap, sebagai institusi ISBI Bandung tentunya dapat menjalin kolaborasi antara akademisi, praktisi, seniman, dan komunitas internasional untuk berbagi ide, pengalaman, dan inovasi guna melestarikan dan memajukan budaya etnis nusantara di tengah dinamika global.

“Dengan begitu, warisan budaya kita tidak hanya lestari namun juga mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri,” katanyan.

Retno menegaskan, melalui terselenggaranya seminar internasional ini, ISBI Bandung sebagai lembaga seni akan semakin berperan di masyarakat, sebagai lembaga pengembangan seni dan budaya; sebagai penjaga kebudayaan bangsa; dan sebagai pencerahan bagi kemajuan akal dan kebudayaan manusia dengan bermartabat.

“Lebih jauh lagi, saya berharap seminar ini akan menghasilkan segudang wawasan segar untuk didiskusikan dan dirumuskan tantangan-tantangan baru,” katanya.

Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S. Sen., M. Hum
Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S. Sen., M. Hum

“Sebagai pimpinan ISBI Bandung, saya bercita-cita untuk secara rutin mengadakan kegiatan seminar internasional, memberikan wadah permanen bagi para intelektual untuk melakukan penelitian dan mempresentasikan temuan mereka dalam suasana akademis yang sesuai,” imbuhnya.

Retno menambahkan, sejalan dengan visi dan misi ISBI Bandung untuk menjadi lembaga seni yang berkualitas dan berdaya saing dalam skala lokal, nasional, dan global, maka seminar internasional ini merupakan salah satu upaya yang bertujuan untuk mewujudkan tujuan tersebut.

“Upaya ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing nasional, baik secara nasional maupun global,” katanya.

Dekan Fakultas Kebudayaan dan Media, Dr. Cahya Hedy, S.Sn., M.Hum
Dekan Fakultas Kebudayaan dan Media, Dr. Cahya Hedy, S.Sn., M.Hum

Dalam kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Kebudayaan dan Media, Dr. Cahya Hedy, S.Sn., M.Hum mengatakan diselenggarakannya seminar internasional ini sangatlah penting, tidak hanya bagi akademisi namun juga masyarakat luas.

“Tujuannya adalah memberikan wawasan keilmuwan kepada para mahasiswa agar wawasannya lebih terbuka, karena persoalan antropologi budaya itu ranahnya bisa melebar ke berbagai aspek kajian,” katanya.

Cahya menjelaskan, dalam seminar Internasional yang menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri ini, tidak hanya disampaikan secara teorinya saja, akan tetapi juga ada praktek dalam berkeseniannya.

“Hal ini menjadi salah satu pembeda dari prodi antripologi budaya yang ada di ISBI Bandung, dengan prodi antropologi di luar ISBI. Karena Antropologi Budaya lahir dari rahim seni,” pungkasnya.***

Share227Tweet142Share57

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

16 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam