BandungOke – Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung siap menggelar Wisuda periode semester gasal Tahun 2024. Sabtu, 12 Oktober 2024 di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Kampus ISBI Bandung.
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum mengatakan pada kesempatan ini, ISBI Bandung melepas 295 wisudawan dari berbagai program studi.
Wisuda, kata Retno, menjadi tanda pencapaian penting bagi para mahasiswa
yang telah menyelesaikan pendidikan mereka dengan penuh dedikasi.
“Lulusan ISBI Bandung diharapkan mampu
mampu berperan aktif dalam mengembangkan dan melestarikan seni budaya Indonesia, serta membawa kreativitas mereka ke tingkat nasional dan internasional,” kata Retno kepada wartawan di Gedung Kesenian Sunan Ambu, Kampus ISBI Bandung.
Retno tidak memungkiri jika saat ini masih ada kekurangan dalam pelayanan, sehingga kami jajaran pimpinan dan civitas akademika yang mengasuh dan menjaga mahasiswa selama ini, mohon maaf atas berbagai kekurangan dan ketidakcermatan selama melayani mahasiswa mahasiswi tekasih.
“Kami berharap bahwa tahun-tahun mendatang kami dapat belajar dan terus mengejar ketertinggalan, agar kami dapat mengarahkan institusi ini jauh lebih baik. Kami mohon dorongan dan doa berbagai pihak untuk kemajuan kampus ISBI Bandung tercinta,” katanya.
“Apa yg kami berikan (dibangku kuliah) hanya sedikit, karena pembelajaran dan perolehan ilmu yang sebenarnya terdapat di kehidupan nanti. Apresiasi, langkah, metode yang diajarkan di ISBI Bandung semoga dapat menjadi pisau bedah dalam melakukan aktivitas maslahat bagi masyarakat dalam kehidupan nyata,” kata Retno.
Hari ini, kata Retno, mari kita kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini. Kita memiliki payung hukum Undang undang no 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, dimana saudara dapat menjadi kontributor di dalamnya. Kita memiliki bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya. Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi canangan pemerintah.
“Semua itu adalah lahan pekerjaan bagi teman teman. Seorang Alumni ISBI Bandung menjadi anggota DPR RI dan menjadi ketua Gekraf Nasional. Mari kita bergerak bersama untuk memajukan kesenian, kebudayaan bersinergi dengan gerakan ekonomi kreatif. Agar kita mampu hidup dan menghidupi kesenian dan kebudayaan kita dengan lebih kreatif,” tegasnya.
“17 sub sektor yang ada di Ekraf tersedia SDM dan kompetensinya dari lulusan ISBI Bandung. Oleh karena itu, mari kita bergerak secara bersama dalam pemajuan kebudayaan,” imbuhnya.
Peluang Pekerjaan Kreatif Terbuka Lebar!
Rektor ISBI Bandung, Retno Dwimarwati mengatakan negara kita adalah negara Adi Budaya, seperti pengakuan UNESCO sehingga modal budaya luar biasa memerlukan tenaga-tenaga kreatif untuk meningkatkannya. Kebudayaan akan menjadi modal sosial yang berdaya saing dengan bantuan kerja keras dan pendekatan khas anak muda untuk mengembangkannya.
“Dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman, freelancer, youtuber,dan media sosial dan mode digital lainnya dapat menjadi ajang pekerjaan kreatif kita. Tinggal bagaimana kita ambil peran aktif di dalamnya, di luar pekerjaan konvensional lainnya,” katanya.
Retno menegaskan, banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital. Generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkan nya secara maksimal. “Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman,” kata Retno.
Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional. Mari bergerak bersama dengan gerakan ekonomi kreatif agar dapat sinergi melakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena saudara adalah agent of change dalam pemajuan kebudayaan.
“Mulailah dari diri sendiri, sebarkan pada khalayak berikan maslahat bagi masyarakat,” pungkasnya.
4 Wisudwan Terbaik ISBI Bandung
Tahun ini, ISBI Bandung meluluskan mahasiswa dari berbagai program studi, yakni:
• 29 wisudawan dari Program Studi Seni Tari (S1)
• 6 wisudawan dari Program Studi Tari Sunda (D4)
• 50 wisudawan dari Program Studi Seni Karawitan (S1)
• 35 wisudawan dari Program Studi Seni Teater (S1)
• 15 wisudawan dari Program Studi Angklung dan Musik Bambu (D4)
• 13 wisudawan dari Program Studi Seni Rupa Murni (S1)
• 37 wisudawan dari Program Studi Tata Rias dan Busana (D4)
• 5 wisudawan dari Program Studi Kriya Seni (D3)
• 44 wisudawan dari Program Studi Antropologi Budaya (S1)
• 43 wisudawan dari Program Studi Televisi dan Film (D4)
• 18 wisudawan dari Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni (S2)
Dari segi prestasi akademik, banyak wisudawan yang berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan predikat “Pujian”, yaitu sebanyak 225 orang (76,27%)
Di antara lulusan terbaik, empat wisudawan meraih prestasi tertinggi berdasarkan fakultas asal mereka, yaitu:
1. Aulia Nur Afifah, Program Studi Antropologi Budaya, dengan IPK 3,95 (Fakultas
Budaya dan Media)
2. Luqiani Octavia Pratiwi, Program Studi Tata Rias dan Busana, dengan IPK 3,94
(Fakultas Seni Rupa dan Desain)
3. Karima, Program Studi Seni Karawitan, dengan IPK 3,94 (Fakultas Seni Pertunjukan)
4. Jamaludin Al Gurhan, Program Studi Seni Karawitan, dengan IPK 3,94 (Fakultas Seni
Pertunjukan) untuk program magister, Ilham Haruna dari Program Studi Penciptaan dan Pengkajian Seni meraih IPK tertinggi, yaitu 3,97.***
Discussion about this post