BANDUNG OKE – Sebanyak 34 desainer (mahasiswa semester V) Prodi D4 Tata Rias dan Busana FSRD ISBI Bandung menyajikan
karyanya dalam Artwear Festival (Artfest) di Hotel Grand Tjokro Premiere Rooftop Lt.7 pada hari Minggu 20 Oktober 2024.
Menurut Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum event yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Tata Rias dan Busana (Himtarius) Prodi D4 Tata Rias dan Busana ISBI Bandung tahun ini mengusung tema “Biodiveristy of Nusantara” dan berkolaborasi dengan pentahelix di dunia fesyen ini merupakan rangkaian dari kegiatan dies natalis ISBI Bandung ke-56
“Seluruh karya yang disajikan merupakan artwear yang dibangun dengan ide pemantik dari keberagaman hayati (flora dan fauna) di Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Retno , Minggu 20 Oktober 2024
Artfest tahun ini, kata Retno, merupakan sisi lain dari annual event Himtarius, yakni:
AOC (Art of Costume). Jika dalam AOC karya yang disajikan berupa artwear bervolume besar, maka karya yang disajikan dalam artfest adalah artwear dengan volume yang bisa ditampilkan di catwalk yang lebih intim dengan penonton.
Retno menegaskan, penyelengaraan Artfest tahun ini selain bertujuan untuk menghadirkan ruang apresiasi bagi akademisi, praktisi, dan penggemar fashion, juga untuk menunjukkan kemampuan Hitarius dalam mengelola fashion event berkelas nasional dan internasional.
Hal ini, imbuhnya, dibuktikan dengan berhasilnya dua rangkaian pra event Artfest, yakni Webinar Malaysia-Indonesia dan Kompetisi Artwear Nasional. Webinar dilaksanakan pada tanggal 28September 2024dengan tema “Artwear:
Tantangan dan Peluangnya dengan narasumber mahasiswa desain mode dari
Universitas Teknologi MARA Malaysia, ISBI Bandung, IKJ, ISI Surakarta, dan ISI Padangpanjang.
“Adapun Kompetisi Ilustrasi Desain Artwear Nasional dilaksanakan pada tanggal 10 Oktober 2024 dengan tema “IKN dalam Artwear yang diikuti 100 peserta dari berbagai SMK dan perguruan tinggi di Indonesia,” katanya.
Retno berharap, melalui Artfest 2024 ini diharapkan Himtarius kian matang dalam
berkarya dengan spirit think globally act locally, serta mampu membangun ejaring kerjasama dengan pentahelix di dunia fesyen secara profesional sekaligus menjadi agen pemajuan kebudayaan.
Sementara dalam kesempatan yang sama,
Naufal Arafah, selaku pembina himpunan mahasiswa tata rias dan busana dan juga sebagai dosen prodi tata rias dan busana mengatakan ada karya yang ditampilkan dengan balutan warna pelangi yang dibagi menjadi tujuh defile yakni :
(1).Defile Rhinoceros Bahandang. Defile yang didominasi warna merah ini dikonstruksi dari tanda visual yang diolah dari burung enggang, logo IKN dan ornamen khas Suku Dayak:
(2) .Defile Cervus Aureatotelis. Defile ini terinspirasi dari rusa dan bunga khas Kalimantan yang dibalut dengan warna jingga;
(3) Defile Buceros Bicornis. Defile ini mengolah burung enggang dan logo IKN dengan dominasi warna kuning;
(4) Defile Trogonoptera. Defile ini mentransformasikan kekayaan hutan kalimantan serta kupu-kupu dalam artwear dengan dominasi warna hijau;
(5) Defile Lanthanotus Borneesis Defile ini menempatkan naga khas
Kalimantan, danau biru di Singkawang, serta batu kecubung biru sebagai objek garap artwear bernuansa biru:
(6) Defile Polyplectronil. Defile ini menjadikan burung kuau, batu kecubung, dan logo IKN sebagai tanda visual dalam artwear yang didominasi warna nila.
(7) Defile Enchantment Orchidaecae. Defile ini menempatkan emas dan bunga anggrek khas Kalimantan dalam artwear berbalut warna ungu.***
Discussion about this post