BandungOke – Meski baru duduk di bangku kelas 4 SD, namun jurus tangan kosong maupun golok serta ayunan tongkatnya mampu menyirap puluhan pasang bola mata pelanggan KA di Hall Stasiun Bandung. Sejurus kemudian, dengan bilah pedang khas tiongkok, seorang siswa lainnya menampilkan berbagai jurus pedang Wushu dengan lihainya.
Sebelumnya, tarian jaipongan yang dibawakan dengan enerjik dari siswi SDN 110 Pasirkaliki Komara Budi Bandung sudah mampu membuat sejumlah pelanggan KA menghentikan sejenak langkah mereka untuk menyaksikan tari tradisional asal Jawa Barat tersebut.
Salah seorang pelanggan KA relasi Bandung – Surabaya, Lisna (23) mengaku kagum dan apresiatif dengan suguhan Kesenian Tradisional Jawa Barat di Hall Stasiun Bandung. Sehingga Lisna tidak merasa bosan menunggu kereta senja yang akan membawanya ke kota kelahirannya pada pukul 18.10 WIB.
Ditemui di sela-sela kegiatan, manager humas KAI Daop 2 Bandung Ayep Hanapi mengatakan, Pertunjukan ini dihadirkan untuk memberikan suasana yang berbeda dan menghibur penumpang saat menunggu keberangkatan kereta api di masa Angkutan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.
“Kami berkolaborasi dengan SDN 110 Pasirkaliki Komara Budi Bandung menghadirkan pertunjukan kesenian Tradisioanal khas Jawa barat yaitu Tari Jaipong dan Pencak Silat serta keahlian Wushu,” kata Ayep. Sabtu, 21 Desember 2024.
Ayep menjelaskan, Tari Jaipong sendiri merupakan gabungan dari beberapa jenis tari, yaitu Tari Ketuk Tilu, Tari Wayang Golek, Tari Pencak Silat, dan Tari Ronggeng. Hal tersebut membuat Tari Jaipong memiliki gerakan yang unik. Umumnya terdapat empat gerakan dalam Tari Jaipong, yaitu Bukaan, Pencungan, Ngala, dan Mincit.
Salah satu ciri khas dari Tari Jaipong adalah tariannya yang bersifat ceria. Jaipong juga memberikan kesan semangat, erotisme, humanisme, energik, dan sederhana. Kemudian iringan musik degung juga turut menambah suasana ceria pada Tari Jaipong yang tidak jarang mengundang penonton untuk ikut menari.
Sementara itu, Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional dari Indonesia yang telah dipraktekkan selama berabad-abad. Berdasarkan alirannya, beladiri Pencak Silat yang ada di Jawa Barat dibagi berdasarkan beberapa aliran diantaranya Cimande, Cikalong, Syahbandar dan beberapa aliran lainnya lagi.
Sedangkan Wushu adalah seni bela diri tradisional Tiongkok yang menggunakan teknik tendangan, pukulan, lemparan dan jepitan. Kata “Wushu” berasal dari Bahasa Mandarin yaitu “Wu” yang berarti militer atau bela diri dan kata “Shu” yang berarti Seni.
“Kami berharap pertunjukan seni tradiaional ini dapat menambah pengalaman berkesan bagi para penumpang kereta api pada masa Angkutan Nataru 2024/2025, sekaligus melestarikan seni pertunjukan yang ada diwilayah kita ” pungkas Ayep.***