BandungOke – Umat lslam Bersatulah,
Jangan mau dan mudah dipecah belah oleh siapapun.
Pesan Persatuan ini menjadi sangat penting dan relevan ditengah situasi Global yang penuh dengan konflik dan ketegangan.
Saat ini Umat Islam diberbagai belahan dunia sedang menghadapi tantangan berat mulai dari
Islamofobia, konflik geopolitik hingga masalah kemiskinan dan pedidikan.
Perpecahan internal hanya akan memperparah situasi dan menghambat kemajuan umat.
Perbedaan Pendapat harus disikapi dengan bijak dan dewasa tanpa harus mengorbankan persatuan dan persaudaraan sesama muslim.
Dalam sejarah Islam,
Perbedaan pendapat dikalangan ulama telah ada sejak masa sahabat, bahkan para imam mazhab yang diikuti mayoritas umat islam saat ini.
Juga memiliki perbedaan pendapat dalam berbagai masalah fikih.
Namun perbedaan pendapat tersebut tidak menjadikan mereka saling mengkafirkan atau mazhab yang lain sebagai ahli bid’ah.
Saat ini umat islam di Indonesia sungguh sangat mengkhawatirkan dan memprihatinkan dengan
munculnya fenomena paham tertentu,
dimana sebagian umat islam yang mengaku pengikut Nabi Muhammad SAW
justru mengekslusifkan dari barisan.
Hanya karena sikap Ananiyah /egoisme dan Ashabbiyah /fanatisme kelompok dan taklid buta terhadap paham tertentu.
Hal ini ditandai dengan munculnya kelompok2 yg cenderung mengkafirkan dan membid’ahkan kelompok lainnya.
Fenomena ini semakin marak di era digital, dimana penyebaran tuduhan dan klaim kebenaran sepihak dapat tersebar dengan cepat melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Menghadapi situasi ini
Kami menghimbau :
Agar dalam ruang Ijtihad
Setiap kelompok
dipersilahkan
berargumen & meyakini mazhabnya sebagai yang paling benar.
namun tidak perlu menuduh kelompok/ mazhab lainnya keliru
dan menyimpang.
Kami mengajak dan menghimbau seluruh Kelompok Umat Islam
Segeralah
kembali ke Ajaran Islam Yang Rahmatan Lil Alamin
Yang mengedepankan
Kasih sayang, Toleransi dan Persatuan Umat.
Perbedaan pendapat harus disikapi dengan bijak & dewasa tanpa harus
mengorbankan persatuan dan persaudaraan sesama muslim.
Penulis Gus Aam Wahib Wahab adalah
Putra Almarhum KHM Wahib Wahab
Mantan Menteri Agama RI
Dan Cucu Inisiator, Pendiri & Penggerak Nahdlatul Ulama NU KH Wahab Hasbullah.