Bandungoke – Idul Adha tahun ini terasa berbeda di sejumlah ranting Muhammadiyah yang tak memiliki tradisi menyembelih hewan kurban.
Lewat kerja sama antara PT Sarimelati Kencana Tbk. pengelola Pizza Hut Indonesia, dan Lazismu – lembaga zakat resmi milik Muhammadiyah ini, program distribusi kurban tahun dilakukan di empat kota besar yakni Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan Medan.
Bagi Jamhuri, Area Manager Pizza Hut Wilayah Bandung, kegiatan ini bukan hanya CSR semata, melainkan bentuk rasa syukur perusahaan atas keberlangsungan usaha.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen kami melalui program tanggung jawab sosial perusahaan, Pizza Hut Peduli 8P, sebuah inisiatif yang lahir dari filosofi pizza ukuran large serta didasarkan pada 8 pilar CSR Pizza Hut,” katanya.
Sebagaimana pizza ukuran large yang kami sajikan untuk dinikmati bersama, ujarnya, program ini pun kami hadirkan dengan harapan dapat memberikan manfaat yang luas dan berdampak besar bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Semoga penyaluran hewan kurban ini dapat membawa kebahagiaan, mempererat tali
persaudaraan, serta memperkuat nilai-nilai solidaritas dan kemanusiaan di hari yang penuh berkah ini,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Hendra, perwakilan dari tim Area Manager Pizza Hut Bandung, bahwa semua yang dilakukan adalah hasil dari izin dan kemudahan dari Allah SWT. “Kalau Allah mengizinkan, kita bisa bermanfaat. Dan kami ingin terus bisa bermanfaat bagi warga sekitar,” katanya.
Hendra mengatakan “Khoirunnas anfa’uhum linnas.” Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Spirit ini, ujarnya, hidup di dapur-dapur Pizza Hut setiap tahunnya melalui hewan kurban yang penuh berkah.
program Pizza Hut Peduli 8P senapas dengan filosofi pizza berukuran besar yang dapat dinikmati bersama. Begitu pula dengan semangat Pizza Hut Peduli 8P yang diharapkan memberi manfaat luas dan berdampak bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Menurutnya, ini bukan sekadar program CSR semata, ini bagian dari spiritualitas korporasi,” tegasnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Bandung Helly Tohar Hilmy mengatakan, beberapa ranting Muhammadiyah tidak menyembelih kurban tahun ini.
“Melalui kolaborasi ini, kami memastikan mereka tetap merasakan manfaatnya dan harapannya tahun depan bisa bertambah jumlah hewan kurbannya.” kata Helly.
Helly menuturkan, pendekatan distribusi olahan makanan selain daging mentah menjadi catatan menarik dalam program ini.
Lazismu mengolah daging kurban menjadi rendang agar lebih tahan lama, higienis, dan bisa menjangkau penerima manfaat secara lebih luas. “Ini menjadi cara efektif dan efisien untuk memastikan tidak ada daging terbuang,” tambah Helly.
Program ini mungkin bukan yang pertama, tapi jelas bukan yang terakhir. Di tengah tantangan sosial-ekonomi, kolaborasi seperti ini menunjukkan bahwa sektor bisnis dapat memainkan peran lebih dari sekadar menjual produk yakni menjadi penyambung berkat.***