Beijing, BandungOke — PT Surya Energi Indotama (SEI) menegaskan komitmennya dalam mendorong transisi energi bersih di Indonesia melalui penguatan kerja sama strategis dengan Tiongkok. Pernyataan ini disampaikan Direktur Utama SEI, I Made Sandika Dwiantara, dalam forum tingkat tinggi bertajuk Advancing Indonesia-China Cooperation on Clean Energy and Green Development yang digelar di Beijing, Senin (10/6/2025).
Forum tersebut menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia–China Exchange Visit yang bertepatan dengan pelaksanaan The 18th SNEC PV Power Expo di Shanghai. Diselenggarakan oleh Institute for Essential Services Reform (IESR) dan didukung berbagai lembaga internasional, forum ini mempertemukan para pemangku kepentingan utama dari kedua negara untuk memperkuat kolaborasi dalam pengembangan energi terbarukan dan industri hijau.
Dalam forum itu, Made yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Produsen Modul Surya Indonesia (APAMSI), menyampaikan bahwa kerja sama bilateral perlu berlandaskan strategi kolaboratif jangka panjang yang berdampak nyata terhadap pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Ia mengusulkan lima pilar utama kerja sama: pengembangan kawasan industri terintegrasi, kemitraan strategis, insentif pemerintah, pengembangan sumber daya manusia, serta penguatan riset dan inovasi.
“Indonesia membutuhkan mitra yang tidak hanya memiliki kemampuan teknologi, tetapi juga visi yang selaras untuk membangun masa depan energi berkelanjutan. APAMSI termasuk SEI siap menjadi jembatan kolaborasi yang konkret dengan sektor industri Tiongkok,” ujar Made dalam sesi diskusi.
Sebagai pengembang energi terbarukan yang telah berkiprah lebih dari satu dekade, SEI terus mengembangkan proyek-proyek di bidang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), sistem penyimpanan energi (battery energy storage), elektrifikasi kawasan terpencil, hingga pengembangan berbagai produk energi hijau lainnya.
Partisipasi aktif SEI dan APAMSI dalam forum internasional ini dinilai mencerminkan peran strategis perusahaan dalam mendukung target dekarbonisasi nasional dan mendorong Indonesia menjadi pusat industri energi hijau di Asia Tenggara.
Dengan mengedepankan pendekatan kolaboratif, SEI berharap kerja sama Indonesia–Tiongkok dapat menjadi contoh model kemitraan yang produktif dan berkelanjutan di tengah tantangan perubahan iklim global.***
editor : Denny Surya






