Jakarta, BandungOke – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan rintisan nasional PT Intercrus Aero Indonesia untuk mengembangkan kendaraan udara elektrik berkonsep Vertical Take-Off and Landing (VTOL) yang dinamakan Intercrus SOLA.
Kerja sama ini menandai langkah PTDI memperkuat ekosistem Advanced Air Mobility (AAM) nasional berbasis teknologi bersih.
SOLA dirancang sebagai taksi udara masa depan berkapasitas tiga penumpang dan satu pilot, dengan kemampuan angkut hingga 360 kilogram dan jarak tempuh 200 kilometer. Menggunakan sistem propulsi elektrik penuh, kendaraan ini dirancang untuk beroperasi di lingkungan urban padat maupun daerah terpencil, sekaligus mendukung misi militer seperti pengiriman logistik dan pengintaian.
Dalam pembukaan Indo Defence 2024 Expo & Forum pada 11 Juni lalu, PTDI dan Intercrus memperlihatkan prototipe sub-skala Intercrus SOLA bernama SOLITA di hadapan Presiden RI Prabowo Subianto. Prototipe ini mendemonstrasikan kemampuan manuver dan hovering dasar.
“Kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang PTDI untuk memperkuat kapasitas inovasi industri dirgantara nasional,” kata Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan. Sabtu (14/6/2025)
Ia menambahkan, teknologi AAM memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan konektivitas, baik di wilayah perkotaan maupun daerah dengan akses terbatas.
Selain fokus pada kebutuhan sipil, Intercrus SOLA juga dirancang fleksibel untuk penggunaan militer, seperti dukungan taktis di wilayah operasi dengan risiko tinggi.
Proyek ini melibatkan sekelompok insinyur muda Indonesia yang memiliki visi besar dalam mewujudkan moda transportasi udara berkelanjutan. Intercrus SOLA ditargetkan mulai beroperasi secara komersial pada 2028.
Melalui kerja sama dengan Intercrus, PTDI berharap dapat memainkan peran sentral dalam membentuk arah baru sektor mobilitas udara di Indonesia, sekaligus mendorong pertumbuhan inovasi teknologi dalam negeri.***






