close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

BPJS Nunggak Rp330 Miliar, Warga Jabar Was-was Layanan Kesehatan Tertanggu

by Denny Surya
24 Juni 2025 - 11:53
BPJS Nunggak Rp330 Miliar, Warga Jabar Was-was Layanan Kesehatan Tertanggu

BandungOke.com — Tangan mungil Damar, 13 tahun, mendorong pelan kursi roda neneknya yang sudah renta. Wajah Sunarti (66), perempuan paruh baya berselendang cokelat tua dan berkebaya lusuh, tampak menahan nyeri.

Ia baru saja pulang berobat dari sebuah Sakit Umum Daerah, namun pikirannya melayang jauh saat ia membaca berita Pemerintah Provinsi Jabar yang memiliki tunggakan BPJS karena ada pemerintah daerah belum menunaikan kewajibannya.

RelatedPosts

Tunggakan BPJS Jabar Rp330 Miliar, Pemprov Pilih Salahkan Daerah

KDM Ingatkan Cahaya Al-Qur’an Harus Masuk ke Kebijakan, Bukan Sekadar Seremonial Religius

PKK Jabar Gencarkan Perang Melawan Zero Dose, Kota Tasikmalaya Jadi Sorotan

“Katanya sistem BPJS-nya nunggak. Saya takut ada imbasnya apalagi nanti jika nanti nenek saya harus rawat inap,” ujar Damar dengan mata berkaca-kaca, Selasa (24/6/2025).

Mereka bukan satu-satunya. Di pelosok-pelosok Jawa Barat, ribuan warga kecil seperti Sunarti menjadi korban dari keputusan fiskal yang lebih mementingkan anggaran Pilkada senilai Rp1,6 triliun ketimbang menyelamatkan nyawa warga.

Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, berdalih bahwa tunggakan BPJS sebesar Rp330 miliar lebih terjadi karena dua kabupaten tidak mengusulkan di RKPD dan karena dana diprioritaskan untuk Pilkada.

Alasan itu terdengar elitis dan birokratis bagi rakyat seperti Sunarti. Mereka tak pernah tahu apa itu RKPD, tak peduli siapa yang tak mengusulkan. Yang mereka tahu, mereka butuh berobat. Dan negara yang seharusnya hadir, justru melempar tanggung jawab.

“Kalau layanan berhenti bagaimana? nanti nenek saya bisa tambah parah sakitnya” ujar Damar lirih.

Ironisnya, para pejabat dengan mudah menyebut bahwa “pelayanan kesehatan tetap berjalan” meski BPJS nunggak. Tapi faktanya benarkah seperti itu? terutama untuk pasien Jaminan Kesehatan Daerah yang pembayarannya disubsidi Pemprov.

Bukankah, seharusnya, jaminan kesehatan adalah hak dasar, bukan barang mewah yang bergantung pada anggaran politik.

Di balik narasi anggaran dan prioritas pembangunan, ada ribuan kisah seperti Sunarti yang luput dari perhatian. Mereka menjadi korban dari tata kelola yang memihak elite, bukan rakyat.

Pemprov boleh berdalih, menyalahkan kabupaten atau alasan teknis. Tapi warga kecil tak bisa menunggu. Bagi mereka, satu hari tanpa layanan kesehatan bisa berarti kehilangan nyawa.

Hingga berita ini diturunkan, redaksi belum berhasil menghubungi penyelenggara BPJS baik di tingkat Provinsi maupun Kota/Kabupaten.***

Share220Tweet137Share55

Trending

Disdik Jabar Pastikan CAT Pada SPMB Tahap 2 Aman dan Siap
Pendidikan

Disdik Jabar Pastikan CAT Pada SPMB Tahap 2 Aman dan Siap

12 jam ago
FGD KAI Bahas Aset Terlantar, Negara Tak Boleh Kalah
Hukrim

FGD KAI Bahas Aset Terlantar, Negara Tak Boleh Kalah

19 jam ago
Farhan Jamin SPMB Transparan, Publik Menanti Bukti Nyata
Kota Bandung

Farhan Jamin SPMB Transparan, Publik Menanti Bukti Nyata

21 jam ago
106 Ribu Pohon Ditanam KAI, Cegah Krisis Iklim
Gaya Hidup

106 Ribu Pohon Ditanam KAI, Cegah Krisis Iklim

22 jam ago
Mohamad Alexander Dinobatkan Pemimpin Wilayah BULOG Terbaik
Nasional

Mohamad Alexander Dinobatkan Pemimpin Wilayah BULOG Terbaik

23 jam ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam