BANDUNG, BandungOke — Di tengah liburan sekolah, EIGER Junior melangkah keluar dari toko dan iklan, menuju jalan-jalan berdebu dan pegunungan sunyi. Bukan untuk menjual, tetapi untuk berbagi.
Sebanyak 2.000 tas sekolah dikirimkan ke anak-anak pelosok, dari barat hingga timur Indonesia. Tas-tas itu bukan sekadar perlengkapan sekolah. Di dalamnya, terkandung harapan.
Inisiatif ini bukan kampanye musiman. Ia tumbuh dari kesadaran akan kesenjangan yang nyata di dunia pendidikan Indonesia. Dimulai dari desa Bojong Salam di Kabupaten Bandung Barat, EIGER Junior menyusuri jalanan terjal yang tak bersahabat, menyambangi sekolah-sekolah dengan atap bolong dan lantai retak.
Mereka menyodorkan bukan hanya tas, tapi juga sepucuk surat, surat dari anak-anak kota untuk mereka yang hidup jauh dari sorotan.
“Satu Tas di Pundakmu, Satu Harapan di Pundak Mereka. Mari bersama membuka lebih banyak jalan untuk anak-anak Indonesia belajar dan bermimpi,” ujar Bella Shafira, Brand Campaign EIGER Women & Junior, dalam pernyataan resmi dikutip, Selasa (8/7/2025)
Sekolah Pertama: Langkah Pertama di Langkob
Di Madrasah Ibtidaiyah Cangkuang, Kampung Langkob, anak-anak menyambut dengan senyum dan tepuk tangan. Mereka baru saja mengakhiri pelajaran, ruang kelas mereka reyot tapi semangat mereka utuh.
Perjalanan ke sekolah ini bukan perkara mudah. Dari Bandung butuh tiga jam. Setelah itu, jalan aspal putus. Tim EIGER harus menembus jalan berlumpur dan batu terjal dengan sepeda motor khusus.
Asep, kepala sekolah, menyambut sendiri tim relawan di titik terakhir. “Kalau tak biasa, motor pun menyerah,” katanya sambil terkekeh. Tapi apa arti lumpur jika di ujung perjalanan ada cahaya kecil dari tas-tas baru dan surat-surat penuh semangat?
“Rasanya berbeda melihat langsung wajah anak-anak ini ketika menerima tas dan membaca surat. Ada binar yang tidak bisa dibeli dengan iklan atau promosi,” ungkap Agnes Lukito, Head Division EIGER Women & Junior yang ikut langsung membagikan tas.
Menyambungkan Empati, Menguatkan Asa
Program ini bekerja sama dengan Yayasan Tangan Pengharapan, menyasar anak-anak yang benar-benar hidup dalam keterbatasan. Tas-tas itu bukan pemberian kosong.
Di dalamnya ada pesan, doa, bahkan ajakan untuk tidak menyerah.
“Ribuan tas dan surat ini bukan akhir, tapi awal,” ujar Agnes. “Awal dari cara berpikir baru: bahwa anak-anak kota pun harus belajar berbagi, dan anak-anak pelosok harus tahu mereka tidak sendiri.” katanya.
Setiap pembelian tas EIGER Junior di toko selama Juli 2025 menjadi jembatan. Pembeli bisa menuliskan surat, dan surat itu akan dikirimkan bersama tas, langsung ke tangan anak-anak penerima di lokasi terjauh di negeri ini.
EIGER Junior menyebut ini bukan charity, melainkan collaborative empathy. Sebuah misi menyatukan harapan dalam bentuk yang paling sederhana namun paling bermakna: satu tas, satu surat, satu langkah menuju mimpi.






