BANDUNG, BandungOke.com — Volume pengguna Commuter di wilayah 2 Bandung mencatat lonjakan signifikan sepanjang Semester I 2025.
Berdasarkan data KAI Commuter Indonesia Wilayah 2 Bandung, tercatat sebanyak 9.258.328 penumpang telah menggunakan layanan ini, meningkat 19,32 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kenaikan ini menjadi salah satu indikator positif meningkatnya minat masyarakat Bandung Raya terhadap moda transportasi publik berbasis rel.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus, menyebut tren ini sebagai bentuk kepercayaan publik terhadap layanan Commuter Line.
“Ini bukan hanya angka statistik, tetapi menunjukkan bahwa masyarakat semakin menjadikan Commuter Line sebagai pilihan utama dalam aktivitas harian mereka. Transportasi ini terbukti aman, nyaman, dan membantu mengurangi kemacetan serta polusi udara di wilayah perkotaan,” kata Joni Rabu (9/7/2025).
Stasiun Bandung Paling Ramai
Selama Juni 2025, Stasiun Bandung mencatat volume tertinggi untuk pemberangkatan maupun kedatangan. Pada hari kerja, rata-rata 5.835 penumpang berangkat dari stasiun ini, sedangkan saat akhir pekan jumlahnya naik menjadi 7.292 orang. Untuk kedatangan, tercatat 6.274 penumpang pada hari kerja dan 8.243 pada akhir pekan.
Stasiun ini menjadi simpul penting karena melayani hingga 38 perjalanan Commuter Line Bandung Raya dan 6 perjalanan Commuter Line Garut setiap harinya.
Adapun Stasiun Padalarang, yang kini terhubung langsung dengan layanan Kereta Cepat Jakarta–Bandung, juga mengalami peningkatan volume pengguna.
Tercatat sebanyak 2.986 penumpang turun di stasiun ini pada hari kerja, dan naik menjadi 4.173 pada akhir pekan. Untuk keberangkatan, jumlah penumpang mencapai 2.612 orang di hari kerja dan 3.921 saat akhir pekan.
Stasiun Cikarang, yang terintegrasi dengan layanan Commuter Line Jabodetabek, juga menunjukkan tren serupa. Rata-rata pengguna yang naik dari stasiun ini mencapai 4.919 orang di hari kerja dan 6.921 orang saat akhir pekan.
Integrasi dan Peningkatan Layanan
Joni mengatakan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari upaya KAI Commuter dalam memperkuat integrasi layanan dan infrastruktur pendukung.
Selain tersambung dengan kereta jarak jauh dan kereta cepat, layanan Commuter Line juga terkoneksi dengan transportasi darat seperti Bus Metro Jabar Trans dan Mikrotrans.
“Kami juga terus membangun peron tinggi di sejumlah stasiun dan meningkatkan aksesibilitas bagi seluruh pengguna, termasuk penyandang disabilitas,” ujarnya.
Ia menambahkan, KAI Commuter tetap berkomitmen meningkatkan frekuensi perjalanan serta memberikan kemudahan akses bagi penumpang. Peningkatan ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan pribadi.
“Kami menyampaikan apresiasi kepada masyarakat yang telah menjadikan Commuter Line sebagai bagian dari gaya hidup urban,” ujar Joni.
Seiring pertumbuhan jumlah pengguna, Commuter Line di wilayah Bandung diproyeksikan menjadi salah satu tulang punggung transportasi publik untuk mengatasi kemacetan yang semakin kompleks di kawasan Bandung Raya dan sekitarnya.***