close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Pemprov Jabar Omong Kosong Soal Energi Baru Terbarukan

by Denny Surya
21 Juli 2025 - 14:12
Pemprov Jabar Omong Kosong Soal Energi Baru Terbarukan

Bandung, BandungOke – Alih-alih menjadi motor penggerak transisi energi bersih di Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Barat justru tampak asyik bermain kata-kata manis tentang pembangunan hijau tanpa keseriusan di meja anggaran.

Janji soal energi baru terbarukan (EBT) yang kerap diucapkan pejabat tinggi hanya menjadi jargon kosong, tak lebih dari hiasan pidato.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Data terbaru yang dirilis Perkumpulan Inisiatif membongkar fakta getir dimana dalam lima tahun terakhir, rata-rata belanja APBD Jabar untuk sektor EBT hanya menyentuh angka Rp 5,6 miliar per tahun atau setara 0,02 persen dari total belanja daerah.

Jumlah yang bisa dianggap receh jika dibandingkan potensi pendapatan sektor energi bersih yang mencapai Rp 1,3 triliun per tahun.

Pemerintah lebih memilih jalan pintas dengan tetap mengandalkan energi fosil ketimbang membangun infrastruktur energi bersih yang berkelanjutan.

“Sayangnya, kebijakan anggaran tidak mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mempercepat transisi energi,” sindir Ahmad Gunawan, Peneliti Perkumpulan Inisiatif dan Ketua PSDK DAS Citarum, Senin (21/7/2025).

Lebih ironis lagi, dalam Rancangan Akhir RPJMD Jawa Barat 2025–2029 yang tengah dibahas DPRD, tak ada satu pun program prioritas untuk pengembangan EBT skala kecil-menengah seperti PLTMH, biogas, atau panel surya.

Infrastruktur yang sejatinya krusial untuk menjangkau daerah-daerah tertinggal ini malah dicampakkan dari agenda utama.

“Pembangunan energi bersih masih didominasi narasi besar tanpa aksi konkret di lapangan,” kritik Dadan Ramdan, Sekjen Perkumpulan Inisiatif.

Dadan mengingatkan bahwa RPJPD Jawa Barat 2025–2045 memang sudah mengusung semangat transisi energi. Tapi dokumen itu tinggal kertas mati kalau tidak diterjemahkan ke dalam RPJMD lima tahunan yang lebih operasional.

“Sudah saatnya Pemprov dan DPRD Jabar menerapkan kebijakan earmarking. Dana dari pendapatan energi fosil bisa disisihkan untuk mendukung EBT. Kalau tidak sekarang, kapan lagi?” tegasnya.

Dari segi perencanaan pun, Pemprov Jabar tampak tak ambil pusing soal keberlanjutan. Target bauran energi primer dari EBT sebesar 30% pada 2030 yang tercantum dalam draft Rencana Umum Energi Daerah (RUED-P) tampaknya hanya akan menjadi mitos pembangunan.

“Tanpa komitmen anggaran yang memadai, target ambisius ini hanya akan jadi ilusi pembangunan hijau,” tutup Gunawan, dengan nada getir.***

Tags: EBTEnergi HijauFosiljawa barat
Share246Tweet154Share61

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

20 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

2 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

2 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam