close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Menhan Ingatkan Asal-Usul Bulog dari TNI, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional

by admin
24 Juli 2025 - 17:33
Menhan Ingatkan Asal-Usul Bulog dari TNI, Garda Terdepan Ketahanan Pangan Nasional

Bandung, BandungOke, — Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Sjamsoedin menekankan kembali pentingnya peran Badan Urusan Logistik (Bulog) sebagai garda depan dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

Ia mengingatkan bahwa Bulog memiliki akar historis dari TNI Angkatan Darat, yang kala itu dibentuk untuk mengatasi krisis pangan nasional.

RelatedPosts

Awal 2026, Stasiun Jatake Perkuat Layanan Commuter Line Rangkasbitung

Dirut Bulog Tinjau Pasar dan Gudang di Bandung, Pastikan Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2026

KA Lodaya Jadi Primadona Wisata Bandung–Solo, Terhubung dengan Whoosh dan Feeder

“Bulog itu asal-usulnya dari TNI Angkatan Darat. Dulu dibentuk oleh Presiden Soeharto dalam rangka mengatasi kesulitan pangan nasional. Sejak saat itu, Bulog menjadi pusat distribusi bahan pangan, khususnya beras. Saat ini, peranan Bulog harus semakin proaktif dan kuat,” ujar Menteri Pertahanan RI dalam keterangannya Rabu (24/7).

Pernyataan itu menegaskan bahwa Bulog tidak hanya berfungsi sebagai badan logistik biasa, tetapi juga sebagai pilar strategis negara dalam menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan pangan, terutama beras.

Senada dengan itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa program bantuan pangan yang saat ini digulirkan merupakan bagian dari stimulus ekonomi nasional untuk Juni dan Juli. Total penerima manfaat program ini mencapai 18,27 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di seluruh Indonesia.

“Bantuan pangan ini bagian dari stimulus ekonomi dua bulan sekaligus, dan akan disalurkan kepada lebih dari 18 juta KPM di seluruh Tanah Air,” kata Arief.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Letjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa untuk wilayah Jawa Barat, total penyaluran beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) telah mencapai sekitar 3.460 ton.

Ia juga menyoroti kondisi harga beras di pasar yang masih tinggi dan menjadi perhatian serius pemerintah.

“Harga beras di pasar saat ini bisa mencapai Rp15.000 per kilogram. Kami dari Bulog melakukan operasi pasar dengan SPHP seharga Rp12.500, lebih murah sekitar Rp2.500 per kilogram,” ujar Rizal.

Langkah ini dilakukan Bulog sebagai upaya konkret untuk menjaga stabilitas harga beras nasional. Melalui operasi pasar SPHP, Bulog berupaya menekan gejolak harga sekaligus memastikan beras tetap terjangkau oleh masyarakat.

Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam membangun sinergi antara TNI, Bulog, Bapanas, dan elemen pemerintah lainnya untuk menjamin distribusi pangan yang adil, tepat sasaran, serta menjaga ketahanan dan kestabilan ekonomi nasional.***

Editor : Denny Surya

Share222Tweet139Share56

Trending

Keselamatan Kalahkan Kecepatan! Daop 2 Bandung Hentikan Perjalan KA
Jawa Barat

Keselamatan Kalahkan Kecepatan! Daop 2 Bandung Hentikan Perjalan KA

6 jam ago
Awal 2026, Stasiun Jatake Perkuat Layanan Commuter Line Rangkasbitung
Nasional

Awal 2026, Stasiun Jatake Perkuat Layanan Commuter Line Rangkasbitung

7 jam ago
Dirut Bulog Tinjau Pasar dan Gudang di Bandung, Pastikan Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2026
Nasional

Dirut Bulog Tinjau Pasar dan Gudang di Bandung, Pastikan Stok Beras Aman Hingga Lebaran 2026

9 jam ago
Volume Sampah Saat Nataru Tembus 1.800 Ton per Hari di Bandung
Kota Bandung

Volume Sampah Saat Nataru Tembus 1.800 Ton per Hari di Bandung

10 jam ago
Pemain Persib Ikut Aksi Bebersih, Stadion Siliwangi Jadi Simbol Kebersamaan
Kota Bandung

Pemain Persib Ikut Aksi Bebersih, Stadion Siliwangi Jadi Simbol Kebersamaan

12 jam ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam