close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Jabar Juara Investasi, Tapi Gagal Sejahterakan Warga Sendiri

by Adems
30 Juli 2025 - 12:55
RSUD Welas Asih, Nama Baru dengan Sejarah Al Ihsan yang Dihapus Diam-diam

Bandung, BandungOke.com – Jawa Barat kembali duduk di singgasana provinsi dengan nilai investasi tertinggi nasional.

Hingga Juli 2025, total realisasi investasi yang masuk telah menyentuh angka bombastis: Rp72,5 triliun. Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun berbangga diri. Namun, di balik narasi penuh pujian, publik layak bertanya siapa yang benar-benar menikmati derasnya arus modal itu?

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, dalam pernyataan resminya, melontarkan apresiasi pada semua tingkatan birokrasi. Dari RT, RW, kepala desa, hingga kepala dinas penanaman modal, semua dianggap berjasa.

Tapi apresiasi itu tidak cukup untuk menjawab pertanyaan mendasar: berapa persen dari Rp72,5 triliun itu yang benar-benar menyerap tenaga kerja lokal secara layak dan berkelanjutan?

“Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah menjaga iklim investasi dari gangguan, hambatan infrastruktur, hingga keamanan. Hasilnya, Jabar tetap jadi pilihan utama investor,” ujar Demul, sapaan akrab Dedi, Rabu (30/7).

Pemerintah Provinsi memang berjanji mulai Agustus 2025 akan menerapkan sistem digitalisasi rekrutmen tenaga kerja melalui Dinas Tenaga Kerja. Ini diklaim bisa memangkas biaya administrasi bagi pencari kerja.

Namun, sistem digital yang hebat tak akan menyelesaikan masalah jika lapangan kerja yang tersedia tetap bersifat temporer, rentan PHK, atau bergaji murah.

Investasi Besar, Ketimpangan Meningkat?

Dedi Taufik, Kepala DPMPTSP Jabar, menyebut keberhasilan ini sebagai buah dari regulasi yang baik, infrastruktur yang mumpuni, dan pelayanan yang cepat. Namun, data mikro dari berbagai daerah di Jawa Barat masih menunjukkan ketimpangan yang menganga.

Banyak proyek padat modal justru hanya menyerap sedikit tenaga kerja lokal, atau malah membawa pekerja dari luar daerah.

“Minat tinggi investor itu bukti bahwa iklim usaha di Jabar aman dan nyaman,” kata Dedi Taufik.

Nyaman, tentu, bagi para investor. Tapi apakah nyaman pula bagi buruh yang masih harus berjuang dengan upah minimum dan jam kerja eksploitatif? Pertanyaan ini tidak boleh ditinggal di balik selebrasi angka triliunan.

Transparansi dan Akuntabilitas Masih Tanda Tanya

Yang juga luput dari sorotan adalah transparansi dalam proses perizinan dan penentuan lokasi proyek. Publik tidak pernah benar-benar tahu siapa yang memperoleh konsesi lahan, bagaimana dampaknya pada warga lokal, dan siapa yang mengawasi implementasi komitmen sosial perusahaan.

Tak cukup hanya gembor soal digitalisasi rekrutmen. Perlu audit menyeluruh terhadap efek nyata investasi terhadap kesejahteraan warga Jabar, terutama di wilayah pinggiran dan kawasan industri padat.

Menuju Akhir Tahun: Target Tinggi, Pengawasan Lemah?

Pemerintah optimistis nilai investasi akan terus naik hingga akhir 2025. Tapi angka tanpa pengawasan adalah jebakan statistik. Jika tidak dikawal, potensi investasi hanya akan memperlebar jurang antara daerah maju dan tertinggal di Jawa Barat.

Warga Jabar berhak merayakan prestasi ini, asal pemerintah jujur pada realitas di lapangan. Sebab, yang dibutuhkan rakyat bukan sekadar angka besar di atas kertas, melainkan kesempatan kerja nyata, upah layak, dan kehidupan yang bermartabat.***

Editor : Deny Surya

Tags: Dedi MulyadiDemulinvestasiKDM
Share220Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

20 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

2 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

2 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam