Bandung, BandungOke.com – Di tengah gegap gempita penerimaan mahasiswa baru ITB, sebuah orasi ilmiah menggeser sorotan dari sekadar seremoni ke pelajaran tentang kelangsungan hidup.
Kamis, 14 Agustus 2025, Dr. Mika Rizki Puspaningrum mengajak ribuan mahasiswa baru melihat kehidupan purba dari sudut yang jarang dibicarakan: masa lalu yang jauh melampaui dinosaurus.
“Dinosaurus hanyalah satu musim dalam sejarah panjang kehidupan di bumi,” kata dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian itu dari podium Sasana Budaya Ganesa. dikutip Jumat (15/8/2025)
Ia menegaskan, walau belum ditemukan fosil dinosaurus di Indonesia, tanah air ini menyimpan catatan evolusi, migrasi, dan kepunahan spesies lain yang tak kalah penting.
Berbekal penelitian dari Flores hingga Sumatera, Mika mengurai bagaimana fosil menjadi “potongan puzzle” yang dirangkai lewat formasi geologi, ekskavasi, CT scan, fotogrametri, hingga kajian isotop. Bagi ilmuwan, setiap fragmen adalah saksi perubahan lingkungan yang mengajarkan bahwa kepunahan tak bisa dihindari—tapi adaptasi adalah pilihan.
“Kepunahan adalah hal yang tak terhindarkan. Yang bisa kita lakukan adalah belajar beradaptasi, bertahan, berinovasi, dan membangun masa depan yang berkelanjutan,” ujarnya.
Pesan itu, bagi generasi baru ITB, terdengar seperti peringatan dini bahwa kecerdasan akademik harus berjalan seiring dengan kesadaran ekologis.
Di ujung orasinya, Mika melempar tantangan: jangan terjebak dalam romantisme masa lalu, gunakan pengetahuan untuk membangun masa depan yang lebih bijak. “Kalian adalah generasi yang akan menorehkan jejaknya sendiri,” katanya.***






