Bandung, BandungOke.com — Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memastikan seluruh korban aksi unjuk rasa yang sempat mendapat perawatan medis telah dipulangkan.
Tidak ada satupun peserta aksi yang harus menjalani rawat inap usai gelombang demonstrasi di sekitar Gedung Sate dan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat, 29 Agustus 2025.
Plt. Kepala Dinkes Kota Bandung, Sony Adam, menyebut total ada 15 orang yang dievakuasi ke rumah sakit rujukan. “Tidak ada korban yang sampai harus dirawat inap. Semua kembali dipulangkan setelah mendapat perawatan,” ujar Sony, Minggu, 31 Agustus 2025.
Rincian perawatan korban, yakni 7 orang ke RSHS, 2 orang ke RS Borromeus, dan 6 orang ke RS Sariningsih. Di luar itu, ratusan orang ditangani langsung oleh tim medis di lapangan.
“Total ada lebih dari 250 orang yang ditangani tim kesehatan di berbagai titik, sebagian besar karena sesak napas, iritasi mata, dan luka ringan,” katanya.
Berdasarkan laporan, sebanyak 45 orang pendemo mendapat penanganan darurat di ambulans yang disiagakan di sejumlah lokasi.
Sementara itu, Aula Universitas Islam Bandung mencatat 208 orang mendapat perawatan, terdiri dari 68 mahasiswa, 40 pelajar, 16 pengemudi ojek online, dan 76 warga umum. Dari jumlah tersebut, 188 laki-laki dan 20 perempuan.
Selain itu, Aula Universitas Pasundan juga menerima 60 peserta aksi dengan keluhan gangguan pernapasan, iritasi mata, hingga luka ringan.
“Keluhan terbanyak memang sesak dan iritasi mata, kemungkinan besar akibat gas air mata. Semua ditangani dengan prosedur medis yang sesuai,” jelas Sony.
Dinkes juga berkoordinasi dengan Public Safety Center (PSC) Kota Bandung bersama PSC Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung untuk memperkuat layanan medis.***






