Yogyakarta, BandungOke.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) bersama Yayasan Tarakanita Yogyakarta menggelar kampanye peduli lingkungan bertajuk “Rel Perjalanan: Jogja Bergerak Lindungi Ozon” di Stasiun Yogyakarta, Kamis (11/9).
Acara ini melibatkan 40 siswa Tarakanita dan menjadi momentum kolaborasi dalam memperkuat komitmen Environmental, Social, and Governance (ESG), sekaligus memperingati Hari Ozon Sedunia.
Kegiatan berlangsung meriah dengan pameran karya siswa, pembagian eco-enzyme, benih tanaman, dan tas ramah lingkungan. Pertunjukan seni dan musik bertema lingkungan juga digelar untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian bumi serta mendorong penggunaan transportasi berbasis rel yang rendah emisi.
“Isu lingkungan bisa disuarakan secara kreatif dengan melibatkan generasi muda. KAI percaya keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba. Ia menegaskan KAI telah menghadirkan inovasi ramah lingkungan seperti face recognition boarding, e-boarding pass, panel surya, hingga fitur carbon footprint pada tiket.
Dukungan datang dari Yayasan Tarakanita. “Kepedulian KAI sejalan dengan visi kami mendidik pribadi cerdas, berintegritas, dan peduli lingkungan. Harapannya semakin banyak pihak yang tergerak menjaga bumi demi generasi mendatang,” tutur Kepala Kantor Yayasan Tarakanita, Suster Pauleta CB, M.Pd.
Respons positif juga muncul dari masyarakat. Yudi, penumpang KA Manahan, menyebut kampanye ini inspiratif. “Langkah bagus sekali. Penumpang diingatkan pentingnya peduli lingkungan. Apalagi kereta api memang lebih ramah lingkungan dibanding moda lain,” ujarnya.
Semangat serupa datang dari para siswa. “Seru bisa ikut kegiatan langsung di stasiun. Belajar tentang lingkungan sambil melihat kereta jadi pengalaman berharga,” kata Iora, peserta dari Tarakanita.
Sejak 2021, KAI telah menanam 106.757 pohon di berbagai wilayah strategis, termasuk 42.092 pohon di area stasiun dan kantor, serta ribuan pohon buah dan mangrove untuk menjaga ekosistem pesisir.
“Semua inisiatif diarahkan untuk memberi manfaat ekologis dan sosial-ekonomi. Kolaborasi dengan pendidikan dan komunitas akan terus diperluas demi bumi yang lebih sehat,” tutup Anne.***






