close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Revitalisasi Situ Ciburuy, Ekologi Diselamatkan, Warga Dikorbankan

by admin
22 September 2025 - 13:26
Sang Jurnalis Yang Terlupakan, Pahlawan Sunyi yang Berjuang Tanpa Pengakuan

Bandung, BandungOke.com – Dalih pelestarian lingkungan kembali dipakai pemerintah untuk menutupi fakta pahit rakyat kecil digusur tanpa kepastian.

Revitalisasi Situ Ciburuy di Kabupaten Bandung Barat menelan korban, bukan hutan beton atau bangunan mewah, melainkan rumah-rumah warga miskin yang telah lama hidup di tepian situ.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Sekitar 12 keluarga terpaksa kehilangan tempat tinggal dan usaha. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi buru-buru melempar janji manis: membiayai kontrakan rumah selama setahun.

“Beri saya waktu untuk mencari solusi,” ucapnya penuh percaya diri. Tetapi siapa yang bisa hidup hanya dengan janji? Rumah kontrakan hanya sekadar jeda sebelum penggusuran berikutnya.

Kebijakan ini terasa seperti drama klasik rakyat diusir demi proyek yang dikemas dengan bahasa indah “mengembalikan fungsi ekologis” dan “meningkatkan daya tampung air.”

Kepala Dinas SDA Jabar, Dikky Ahmad Sidik, menegaskan normalisasi akan memperluas kapasitas air dari 15 hektare ke 25 hektare. Narasi teknokratik yang terdengar rapi di podium, tapi di lapangan, rakyat terombang-ambing tanpa kepastian.

Kepala Desa Ciburuy, Firmansyah, terang-terangan menyebut warganya sudah pasrah. Namun ada satu jeritan sederhana yang seolah tak terdengar pemerintah: biaya pindah.

“Mereka sudah menerima kebijakan tersebut, namun mohon pengertian dari pemerintah untuk biaya kepindahan,” katanya.

Revitalisasi yang katanya demi ekologi dan pariwisata ternyata mempertontonkan wajah keras negara: aparat birokrasi yang lebih lihai membongkar bangunan ketimbang mencari solusi manusiawi.

Bukankah sudah berulang kali kita menyaksikan, proyek berbalut jargon lingkungan justru berakhir dengan korban rakyat kecil?

Situ Ciburuy mungkin kembali luas, daya tampung airnya mungkin normal, pariwisatanya mungkin menggeliat.

Tapi di mana ruang bagi warga yang digusur? Apakah mereka sekadar angka dalam laporan proyek, atau memang sudah ditakdirkan hanya menjadi “kolateral” dari sebuah ambisi pembangunan?

Tags: dampak sosial lingkunganDedi MulyadiGubernur Jabarkabupaten bandung baratnormalisasi situpenggusuran wargarevitalisasi situ ciburuy
Share222Tweet139Share55

Trending

Di Balik Riuh Nataru, Dirut KAI Bobby Rasyidin Menyapa Petugas yang Menjaga Perjalanan Aman
Ragam

Di Balik Riuh Nataru, Dirut KAI Bobby Rasyidin Menyapa Petugas yang Menjaga Perjalanan Aman

12 jam ago
Sagara Madasari Hadirkan Sensasi Kuliner Pantai Pangandaran di Kota Bandung
Kota Bandung

Sagara Madasari Hadirkan Sensasi Kuliner Pantai Pangandaran di Kota Bandung

18 jam ago
Menjaga Hijau di Tengah Kota, Akankah Kebun Binatang Bandung Tetap Lestari
Kota Bandung

Menjaga Hijau di Tengah Kota, Akankah Kebun Binatang Bandung Tetap Lestari

19 jam ago
Pemkot Bandung Tinjau Pembangunan Krematorium PHDI, Simbol Kerukunan Umat
Kota Bandung

Pemkot Bandung Tinjau Pembangunan Krematorium PHDI, Simbol Kerukunan Umat

22 jam ago
Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam