KBB, BandungOke.com – Aroma kopi bercampur dengan warna-warna seni. Grand Opening ArtSociates Cafe di gedung Lawangwangi, Jumat (26/9), menandai langkah baru ArtSociates dalam merajut ulang ruang seni, hospitality, dan properti.
Acara pembukaan diramaikan dengan ArtSociates Market, menghadirkan tenant merchandise perupa muda dan produk UMKM. Musik akhir pekan turut mengisi suasana, seolah merayakan persinggungan seni dengan keseharian.
Di saat yang sama, Galih Adika Paripurna meluncurkan pameran tunggal bertajuk “Every Solid Thing Leaves A Trace” di ArtSociates Art Gallery. Kurator Yacobus Ari R. membaca karya Galih sebagai upaya menggali tipisnya lapisan kesadaran manusia.
“Galih melukis klise-klise negatif tak bertuan. Dibuatnya jadi seperti mempersoalkan, bagaimana tipisnya lapisan kesadaran manusia. Di antara sadar dan khayal di waktu yang sama,” ujar Yacobus Ari R.
“Tiap aktualitas punya virtualitasnya. Tiap padatan punya jejak halusnya: every solid thing leaves a trace,” tambahnya.
Pameran yang berlangsung hingga 13 Oktober 2025 itu menyajikan puluhan karya Galih di atas logam, kertas konkrit, hingga lapisan akrilik pada dinding galeri.
Imaji-imaji yang digarapnya, seperti potongan ingatan dari ponsel, kamera, atau internet, membentuk ritual cat minyak di kanvas keseharian.
Momentum ini juga bertepatan dengan re-branding Lawangwangi di bawah naungan PT Buniwangi Lestari. ArtSociates kini bergerak dengan konsep baru: Art, Hospitality, and Property.
“ArtSociates menawarkan konsep hospitality blending with art di gedung Lawangwangi dengan merekonstruksi ruang-ruang menjadi ruang pajang khusus seniman. Saya coba blending fungsi hospitality dengan seni dalam konsep museum,” kata Andonowati, Direktur ArtSociates.
Sejak berdiri pada 2021, ArtSociates dikenal sebagai brand seni rupa Indonesia yang aktif mempromosikan seniman di art fair, pameran terkurasi, dan artist management. Kini, langkah barunya berupaya membawa seni lebih dekat ke arus utama publik.