Bandung, BandungOke.com – Setelah jeda lebih dari satu dekade, Pasar Seni ITB kembali digelar.
Festival seni legendaris ini terakhir kali hadir pada 2014, kini kembali dengan format baru yang lebih inklusif, kolaboratif, dan berskala nasional.
Dalam konferensi pers di Aula Barat Kampus Ganesha, Rabu (1/10/2025), Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB, Dr. A. Rikrik Kusmara, menegaskan bahwa Pasar Seni kali ini bukan lagi sekadar acara mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD), melainkan hajatan seluruh sivitas akademika ITB.
“Kalau dulu acara ini hanya identik dengan mahasiswa, sekarang kami scale up menjadi acara ITB, bahkan berskala nasional. Transformasi ini penting karena industri kreatif Indonesia berkembang pesat dan menjadi salah satu pilar ekonomi,” ujar Rikrik Rabu (1/10/2025)
Tema “Setakat Lekat”
Mengusung tema Setakat Lekat, Pasar Seni ITB 2025 dirancang lintas disiplin, menghubungkan komunitas seni, generasi, dan praktik kreatif.
Pameran LIGA KMSR ITB akan menghadirkan karya seniman besar seperti Tisna Sanjaya, Wiyoga Muhardanto, Isa Perkasa, hingga kolektif Tactic Plastic dan Studio Pancaroba.
Festival ini juga menghadirkan 257 tenant seni, kuliner, dan kreatif, dilengkapi lima foodtruck, area interaksi komunitas, hingga peta navigasi digital. Merchandise eksklusif pun disiapkan, dari t-shirt hingga maskot edisi khusus.
Seni, sains, dan ekonomi kota
Rangkaian utama Pasar Seni diisi Adicitra Ganesha, yang menampilkan karya maestro nasional, alumni ITB, serta seniman dari berbagai kota dengan pendekatan integratif seni, sains, dan teknologi (STEM).
Lelang utama karya seni digelar 8 Oktober, dan seluruh hasilnya akan dialokasikan ke Dana Lestari Pendidikan dan Seni, dana abadi untuk pendidikan tinggi dan pengembangan kreativitas.
Rikrik menambahkan, festival ini diharapkan memberi efek ganda bagi Bandung, mirip dengan dampak Art Jog di Yogyakarta atau Art Jakarta di ibu kota. “Bandung pun harus bisa merasakan dampak positif itu lewat Pasar Seni ITB,” katanya.
Ketua Umum Pasar Seni ITB 2025, Zusfa Roihan, menegaskan festival ini bukan sekadar perayaan seni rupa, melainkan momentum kebersamaan lintas batas.
“Pasar Seni menyatukan seniman, masyarakat, dan berbagai sektor untuk bergerak bersama,” ucapnya.
Festival yang telah menjadi ikon budaya Bandung sejak puluhan tahun lalu itu akan berlangsung pada 18–19 Oktober 2025 di kawasan ITB Kampus Ganesha, diproyeksikan menyedot ribuan pengunjung.
Dengan dukungan sponsor, mitra strategis, dan pemerintah, ITB menargetkan Pasar Seni 2025 menjadi pintu menuju festival seni bertaraf internasional.***