Jepang, BandungOke.com — Di tengah laju dunia menuju otomatisasi penuh, Honda kembali melangkah lebih jauh. Bukan lewat mobil listrik atau robot pekerja, tapi lewat UNI-ONE, perangkat mobilitas pribadi yang tampak sederhana tapi menyimpan ambisi besar: mengubah cara manusia bergerak.
Bentuknya mirip kursi roda futuristik, tapi fungsinya melampaui itu. Tanpa setir, tanpa pedal, UNI-ONE hanya butuh keseimbangan tubuh penggunanya untuk bergerak. “Cukup geser berat badan sedikit, perangkat ini akan mengikuti arah yang diinginkan,” ujar perwakilan Honda Prospect Motor dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (5/10)
UNI-ONE ditujukan untuk berbagai kalangan, terutama lansia dan penyandang disabilitas, tapi dengan desain yang tetap elegan dan interaktif. Dengan posisi duduk yang setara dengan orang berdiri, pengguna bisa berkomunikasi tanpa rasa “dipinggirkan”. Di sinilah Honda menyelipkan filosofi inklusifnya — teknologi yang bukan hanya canggih, tapi juga manusiawi.
Dari ASIMO ke UNI-ONE, Evolusi Teknologi yang Terus Hidup
Bagi Honda, UNI-ONE bukan proyek tiba-tiba. Akar idenya bisa ditarik jauh ke tahun 2000-an lewat ASIMO, robot humanoid legendaris yang dulu jadi simbol kecerdasan buatan Jepang. Dari pengalaman itu lahir seri U3-X (2009) dan UNI-CUB (2012), sebelum akhirnya konsep itu disempurnakan dalam UNI-ONE: lebih ramping, lebih stabil, dan kini siap digunakan publik luas.
Perangkat ini pertama kali diperkenalkan di ajang International Robot Exhibition (iREX) 2022, dan sejak itu terus mengalami penyempurnaan. Kini, Honda telah mengantongi sertifikasi resmi sebagai kendaraan mobilitas kecil (small mobility vehicle) di Jepang — artinya UNI-ONE legal digunakan di ruang publik.
Langkah berikutnya, Honda menggandeng Sanrio Character Park “Harmonyland”, taman hiburan bertema Hello Kitty, untuk menggunakan UNI-ONE mulai 19 Oktober 2025. Bukan sekadar uji coba, tapi simbol bahwa mobilitas masa depan kini benar-benar hadir di ruang publik Jepang.
Siap Dipasarkan, Harga Masih Disimpan
Sejak September 2025, Honda mulai membuka penjualan UNI-ONE untuk pelanggan korporat di Jepang. Sementara harga resminya belum diumumkan, sejumlah analis memperkirakan kisaran ¥800.000–1.200.000 atau sekitar Rp85 juta–Rp130 juta.
Dengan strategi ini, Honda tampak tidak sekadar menjual teknologi, tetapi membangun ekosistem mobilitas baru — yang tidak melulu soal kecepatan, melainkan kenyamanan dan kesetaraan.
Di tengah geliat industri otomotif dunia yang berfokus pada listrik dan otonomi, Honda UNI-ONE berdiri di jalur unik: menawarkan masa depan yang lebih manusiawi, intuitif, dan tenang.***
Editor : Deny Surya






