Jakarta, BandungOke.com – Langkah strategis kembali digulirkan Perum Bulog untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kali ini, lembaga pangan pelat merah itu menggandeng Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dalam sinergi distribusi pangan nasional. Kolaborasi ini bukan hanya soal ekonomi, melainkan juga perlawanan terhadap gejolak harga yang kerap menghantam rakyat kecil.
Penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani dan Ketua Umum GP Ansor Assin Jauharuddin dilakukan di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, Jumat (3/10).
Momentum itu menjadi tonggak kolaborasi dua institusi besar yang sama-sama berakar kuat di tengah masyarakat.
“Kerja sama ini adalah fondasi penting dalam membangun ekosistem pangan nasional yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan,” ujar Rizal Ramdhani. dikutip Minggu (5/10)
Ia menegaskan bahwa Bulog membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, terutama mereka yang memiliki jaringan sosial luas seperti GP Ansor.
Bagi Rizal, kerja sama ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat pilar kemandirian pangan sebagai fondasi kedaulatan bangsa. Melalui jaringan Ansor yang mencapai 8 juta kader di 34 provinsi, Bulog berharap penyaluran pangan bisa menjangkau hingga lapisan terbawah—desa dan kelurahan.
Ekonomi Kerakyatan dan Pangan Murah
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi sinergi pengadaan pangan, stabilisasi harga, pelaksanaan Gerakan Pasar Murah (GPM), hingga program literasi pangan. Bulog memastikan harga tetap terjangkau tanpa mengorbankan kualitas dan ketersediaan stok nasional.
“Bulog berkomitmen untuk menjaga keterjangkauan harga bagi seluruh lapisan masyarakat,” kata Rizal.
Sementara itu, Ketua Umum GP Ansor Assin Jauharuddin menyebut kerja sama ini sebagai bentuk gotong royong modern antara negara dan masyarakat sipil. “Selain manfaat ekonomi bagi kader dan unit usaha GP Ansor, kolaborasi ini juga bernilai sosial karena memastikan masyarakat memperoleh pangan dengan harga terjangkau,” ujarnya.
Sebagai langkah awal, GP Ansor telah mendaftarkan 116 unit usaha dan anggota sebagai Rumah Pangan Kita (RPK) hingga 2 Oktober 2025. Angka ini akan terus bertambah karena antusiasme kader Ansor untuk berperan aktif dalam distribusi pangan Bulog terus meningkat.
Kader Jadi Garda Distribusi Baru
Jaringan Ansor yang menjangkau ribuan desa menjadi aset penting bagi Bulog dalam menjalankan penugasan pemerintah. Setiap transaksi akan dilakukan secara transparan melalui perbankan agar tetap akuntabel dan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
“Kerja sama ini kami pandang sebagai model kemitraan baru antara BUMN dan ormas kepemudaan, di mana peran sosial bertemu dengan tanggung jawab ekonomi,” tulis Rizal dalam pernyataan resminya.
Sinergi ini diharapkan tak berhenti pada pengadaan pangan semata. Ke depan, kolaborasi akan dikembangkan menuju ekosistem pangan inklusif yang melibatkan petani, pelaku UMKM, hingga masyarakat desa.
Dengan menggandeng GP Ansor, Bulog bukan hanya memperluas jaringan distribusi, tapi juga membangun gerakan ekonomi kerakyatan yang berakar di masyarakat. Sebuah langkah yang memperlihatkan bahwa ketahanan pangan bukan semata urusan stok, melainkan juga soal solidaritas sosial dan keadilan ekonomi.***