Jakarta, BandungOke — Di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya kebutuhan mobilitas nasional, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Group justru mencatat lonjakan kepercayaan publik.
Sepanjang Januari hingga September 2025, KAI melayani 369.002.910 pelanggan, naik 8,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Lonjakan itu bukan sekadar angka statistik. Ia mencerminkan kebangkitan transportasi publik yang modern, efisien energi, dan berorientasi pada ekonomi hijau.
“KAI terus berinovasi agar masyarakat mendapatkan pengalaman perjalanan yang efisien, nyaman, dan berkesan. Kami bersyukur kepercayaan publik terhadap KAI terus tumbuh,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba. Sabtu (11/10)
Mobilitas Publik: Menggerakkan Kehidupan Kota
Kereta masih menjadi urat nadi mobilitas perkotaan dan antarkota. Layanan kereta antarkota dan lokal mencatat 41,4 juta pelanggan, sementara KAI Commuter menjadi moda andalan warga perkotaan dengan 293,2 juta pelanggan.
Integrasi transportasi berbasis rel dengan KRL, MRT, LRT, dan Whoosh menciptakan sistem mobilitas yang saling terhubung, memperlancar akses warga menuju pusat ekonomi, pendidikan, hingga wisata.
Pertumbuhan paling mencolok datang dari LRT Jabodebek yang mencatat 20,7 juta pelanggan, naik 41,74 persen.
“LRT Jabodebek kini menjadi tulang punggung baru mobilitas perkotaan karena efisiensi waktu tempuh dan konektivitasnya,” kata Anne.
Di sisi lain, KAI Bandara melayani 5,19 juta pelanggan, LRT Sumsel 3,38 juta, KA Makassar–Parepare 228 ribu, dan KCIC Whoosh mencapai 4,52 juta pelanggan.
Rel kini bukan hanya lintasan logam, tetapi jalur hidup yang menggerakkan kota dan desa dalam satu ritme modern.
Wisata dan Logistik Dua Penggerak Ekonomi Hijau
Tak hanya mobilitas harian, KAI Wisata mencatat peningkatan signifikan: 166.645 pelanggan, naik 56,58 persen. Layanan Kereta Panoramic dan kereta wisata tematik menghadirkan pengalaman perjalanan yang santai, berkelas, dan berwawasan lingkungan.
Sementara itu, KAI Logistik terus memperluas perannya dalam rantai pasok nasional. Pengiriman barang lintas pulau kini semakin efisien dan rendah emisi.
“Transportasi rel tidak hanya memindahkan orang, tapi juga menggerakkan barang dan peluang ekonomi dengan cara yang lebih hijau,” ujar Anne.
Dengan moda rel, distribusi logistik menjadi lebih cepat dan ramah lingkungan dibanding transportasi berbasis jalan raya yang tinggi konsumsi bahan bakar.
Andal, Tepat Waktu, dan Ramah Lingkungan
Keandalan layanan tetap menjadi kekuatan utama KAI Group. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, ketepatan waktu keberangkatan mencapai 99,53 persen, dan ketepatan kedatangan 96,26 persen—angka yang menandai standar baru dalam pelayanan publik di Indonesia.
“Menjaga on time performance di atas 96 persen adalah bentuk tanggung jawab kami terhadap pelanggan. Kami memastikan setiap perjalanan berlangsung sesuai jadwal, aman, dan menyenangkan,” ujar Anne menegaskan.
KAI Group: Menuju Mobilitas Berkelanjutan
Pencapaian ini menegaskan peran strategis KAI Group sebagai motor utama transportasi hijau nasional. Dari mobilitas warga, pariwisata, hingga logistik, semua bergerak dalam satu arah: Indonesia menuju ekonomi rendah emisi.
“Kami ingin menjadikan KAI Group sebagai kebanggaan Indonesia, mitra mobilitas andalan di setiap perjalanan, serta pionir transportasi hijau masa depan,” tutup Anne.
Dengan jejak 369 juta pelanggan, KAI bukan lagi sekadar penyedia jasa angkutan, melainkan penggerak kehidupan modern Indonesia di atas rel yang efisien, bersih, dan berkelanjutan.***






