Bekasi, BandungOke — Langkah konkret memperkuat ketahanan keluarga dan pengasuhan anak usia dini kembali ditunjukkan lewat kolaborasi apik antara Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Provinsi Jawa Barat dan PT PLN Nusantara Power.
Keduanya menandatangani perjanjian kerja sama Program Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) di Kabupaten Bekasi, Jumat (10/10/2025).
Acara ini turut dihadiri oleh Dadi Ahmad Roswandi, Kepala BKKBN Jabar; Harry Purnomo, VP Corporate Communication & CSR PLN Nusantara Power; serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Bekasi yang diwakili Firzawati, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB.
Hadir pula pengelola sejumlah TPA binaan dari Bekasi, Purwakarta, dan Indramayu.
Dalam sambutannya, Dadi Ahmad Roswandi menegaskan bahwa pembangunan keluarga dan pola asuh anak menjadi fondasi utama menuju Generasi Emas 2045.
Ia menyoroti masih tingginya angka stunting di Jawa Barat (15,9%) serta kesenjangan kualitas keluarga di wilayah pesisir.
“Negara harus hadir di tempat penitipan anak. Melalui Tamasya, kita tidak hanya bicara pengasuhan, tapi juga kualitas TPA, peran orang tua, dan dukungan bagi tumbuh kembang anak,” ujar Dadi.
Ia menambahkan, penguatan program dilakukan lewat pendekatan pentahelik: pemerintah, swasta, akademisi, media, dan masyarakat. Kolaborasi dengan PLN Nusantara Power disebut menjadi langkah strategis untuk memperluas pembinaan TPA di unit Muara Tawar, Cirata, dan Indramayu.
Sementara itu, Harry Purnomo menegaskan bahwa dukungan PLN merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) sekaligus implementasi prinsip ESG (Environment, Social, Governance).
“Bangsa yang kuat lahir dari keluarga yang kokoh. Melalui program Tamasya, kami ingin berkontribusi membangun keluarga Indonesia yang tangguh dan berdaya,” ujarnya.
PLN Nusantara Power kini aktif membina tiga TPA binaan dengan dukungan sarana edukasi, penguatan kelembagaan, serta peningkatan kualitas pengasuhan.
Mewakili Bupati Bekasi, Firzawati mengapresiasi langkah strategis ini. Menurutnya, program Tamasya sangat relevan bagi masyarakat di kawasan industri, di mana banyak ibu bekerja dan membutuhkan dukungan pengasuhan anak yang aman dan berkualitas.
“Program ini adalah jawaban atas tantangan pengasuhan di daerah industri. Edukasi bagi orang tua juga penting agar pola asuh anak di era digital tetap sehat dan tepat,” ujarnya.
Kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha ini bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk nyata dari investasi sosial jangka panjang.
Tamasya menjadi simbol sinergi lintas sektor dalam menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing untuk masa depan Indonesia Emas 2045.***






