Bandung, BandungOke – Bandung kembali menjadi panggung diplomasi lintas benua. Dalam acara Gala Dinner Asia Africa Youth Forum (AAYF) 2025 di The Papandayan Hotel, Rabu malam (16/10), Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menyambut para delegasi muda dari Asia dan Afrika dengan pesan penuh makna.
“Selamat datang di Bandung, kota yang bukan hanya menjadi saksi sejarah, tapi juga tempat bagi kita semua untuk menulis sejarah baru,” ujar Farhan, disambut tepuk tangan hangat para tamu dari Ethiopia, Rwanda, Uni Emirat Arab, Guinea, Papua Nugini, Kenya, Seychelles, hingga Azerbaijan.
Bagi Farhan, Bandung bukan sekadar simbol sejarah Konferensi Asia-Afrika 1955, tapi juga wadah bagi generasi muda menulis babak baru solidaritas antarbangsa. Ia menegaskan pentingnya menelusuri jejak sejarah di Museum Konferensi Asia-Afrika agar semangat juang para pemimpin masa lalu tak padam.
“Bayangkan, pada tahun 1955, para delegasi dari 29 negara datang ke Bandung dengan segala keterbatasan transportasi saat itu. Itu adalah simbol tekad dan semangat yang luar biasa,” ujarnya.
Malam itu, Bandung kembali menegaskan dirinya sebagai simpul peradaban, tempat cita rasa, musik, dan budaya menjahit kembali persaudaraan Asia-Afrika.
“Melalui rasa dan budaya, kita akan sadar bahwa kita semua terhubung,” tutup Farhan.***