Bandung, BandungOke – Kota Bandung tengah menyiapkan strategi baru dalam diplomasi budaya.
Tak hanya menyambut tamu internasional lewat Asia Africa Youth Forum, tapi juga mengonsolidasikan upaya agar kawasan Konferensi Asia-Afrika diakui sebagai Warisan Dunia UNESCO.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan wujud tanggung jawab sejarah.
“Melalui simposium ini, kita ingin memperkuat justifikasi ilmiah dan historis dari kawasan KAA serta menghimpun dukungan multisektoral sebelum diajukan ke Tentative List Nasional dan UNESCO,” ujarnya.
Selama dua hari, para pakar dari Kementerian Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, akademisi, dan ahli cagar budaya membedah empat isu besar: pengakuan warisan dunia, tata ruang, hingga strategi pelestarian.
Hasilnya, akan dirangkum dalam 20 dokumen strategis yang menjadi dasar pengajuan resmi ke UNESCO.
“Kami berharap upaya ini membawa kawasan KAA menjadi bagian dari warisan dunia, sekaligus memperkuat identitas Bandung sebagai kota sejarah dan budaya dunia,” pungkas Adi.
Dengan diplomasi budaya yang sistematis dan berbasis data, Bandung tak hanya menghidupkan masa lalu, tapi menyiapkan masa depan di panggung dunia.***