Bandung, BandungOke – Nama Lia Yuldinawati kembali menorehkan prestasi gemilang. Dari Singapura, Rabu (15/10/2025), dosen sekaligus Direktur Kerja Sama Strategis dan Kantor Urusan Internasional Telkom University (Tel-U) ini menerima penghargaan Bronze Award Empowered Women Awards 2025, sebuah ajang bergengsi tingkat Asia-Pasifik yang menyoroti pengaruh transformatif perempuan di bidang pemasaran dan teknologi.
Perempuan yang akrab disapa Lia ini bukan sosok asing di dunia akademik maupun industri. Dengan latar belakang pendidikan teknik dan manajemen, serta sertifikasi profesional di bidang coaching dan bisnis, ia menjadi jembatan antara dunia kampus dan korporasi di wilayah Asia Pasifik (APAC).
“Penjurian telah dilakukan bertahap sejak Januari 2025, dan pada Juni diumumkan tiga finalis setiap kategori. Saya lolos sebagai finalis Empowered Women in Tech Role bersama Mabel Lu Wei dari Danone Hong Kong dan Nguyen Thi Huan dari VNPAY Vietnam,” ujar Lia. Kamis (16/10/2025)
Penghargaan yang diinisiasi oleh MARKETECH APAC dan UpTech Media ini menyoroti perempuan-perempuan yang mendorong inovasi dan kepemimpinan di era digital. Dengan tagline “Empowering Innovation, Elevating Women”, penghargaan tersebut menjadi simbol pengakuan bagi mereka yang menginspirasi generasi baru perempuan di dunia teknologi dan pemasaran.
Menariknya, Lia menjadi satu-satunya perwakilan dari universitas di kawasan Asia Pasifik yang berhasil masuk daftar pemenang. Di tengah dominasi nama-nama besar dari industri teknologi global, kehadiran Lia membawa makna strategis: bahwa universitas bukan sekadar institusi pendidikan, melainkan mitra sejajar dalam mendorong inovasi dan transformasi digital.
“Prestasi ini bukan hanya untuk saya pribadi, tapi untuk semua perempuan yang terus berjuang memperluas ruang kontribusi di dunia akademik dan industri,” kata Lia.
Melalui kiprahnya, ia juga menjadi mentor bagi banyak UMKM perempuan (womenpreneur) di berbagai daerah Indonesia, membantu mereka bertumbuh dengan pendekatan kewirausahaan modern.
Rekognisi internasional ini sekaligus memperkuat posisi Telkom University dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) 3 dan IKU 5, yakni pengakuan global bagi dosen serta kerja sama internasional yang berdampak. Bagi Tel-U, penghargaan Lia bukan hanya trofi, tapi juga bukti bahwa kampus mampu menjadi poros inovasi dan kesetaraan di kawasan Asia Pasifik.
Dalam konteks yang lebih luas, capaian ini sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden untuk memperkuat peran perempuan dan sumber daya manusia Indonesia di panggung global. Lia Yuldinawati menjadi contoh nyata bagaimana intelektualitas, kolaborasi, dan empati bisa menyatu dalam sosok akademisi yang tak berhenti melampaui batas.***