Jakarta, BandungOke.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah merampungkan persiapan pengoperasian Kereta Petani dan Pedagang, layanan baru berbasis rel yang dirancang untuk memperlancar distribusi hasil pertanian dan perdagangan lokal.
Uji lintas perdana dilakukan pada 15 Agustus 2025 oleh Balai Yasa Surabaya Gubeng, menandai keseriusan perusahaan membangun transportasi yang produktif dan mendukung ketahanan pangan nasional.
Layanan khusus ini akan pertama kali diterapkan di Banten melalui KAI Commuter. Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menegaskan bahwa kereta ini diorientasikan untuk menutup kesenjangan akses pasar.
“Kami ingin membantu petani dan pedagang menjangkau pasar lebih mudah, efisien, dan terjangkau,” ujarnya dikutip Senin (3/11/2025)
Data BPS Banten 2023 mencatat 609.226 unit usaha pertanian perorangan, banyak di antaranya kesulitan membawa hasil panen ke pasar sehingga nilai jual produk merosot.
Tak heran, survei pengguna Commuter Line Merak menunjukkan dukungan 81,23 persen terhadap hadirnya layanan ini. Bahkan 6,94 persen penumpang mengusulkan penyesuaian jadwal keberangkatan pagi agar sesuai jam aktivitas pasar tradisional.
Tahap awal, kereta akan beroperasi di lintas Rangkasbitung Line menggunakan jadwal Commuter Line Merak dengan penambahan waktu berhenti di sejumlah stasiun untuk memudahkan bongkar muat barang.
KAI masih berkoordinasi dengan DJKA terkait aspek teknis dan keselamatan.
Tingginya mobilitas di jalur ini mencapai 56,8 juta pengguna per Januari–September 2025 menjadi indikator bahwa layanan baru berpotensi menggerakkan ekonomi rakyat.
Program ini diproyeksikan menjadi penguat rantai pasok, sekaligus jembatan antara sentra produksi dan pasar tingkat lokal.***






