Jakarta, BandungOke — Rasanya, kereta api tengah naik pangkat jadi moda favorit para pelancong asing.
Sepanjang Januari–Oktober 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat 601.960 wisatawan mancanegara (wisman) menggunakan kereta di Indonesia.
Angka ini naik 4,8% dibanding 2024, sekaligus jauh lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.
Catatan ini memperlihatkan bahwa perjalanan berbasis rel bukan cuma nostalgia, tapi kini jadi cara ringkas menikmati lanskap Nusantara—dari kota budaya, jalur pegunungan, hingga pesisir Jawa.
“Kami berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi wisatawan mancanegara agar semakin nyaman dan puas,” ujar Anne Purba, VP Public Relations KAI. Jumat (7/11/2025)
10 Stasiun dengan Wisman Terbanyak 2025
Berdasarkan data KAI, wisatawan asing paling banyak naik kereta dari kota-kota yang kaya destinasi wisata—baik alam, budaya, maupun kuliner.
1. Stasiun Yogyakarta — 114.085
2. Stasiun Gambir — 98.630
3. Stasiun Bandung — 61.204
4. Stasiun Pasarsenen — 33.346
5. Stasiun Surabaya Gubeng — 27.072
6. Stasiun Malang — 23.562
7. Stasiun Semarang Tawang — 19.789
8. Stasiun Probolinggo — 19.326
9. Stasiun Surabaya Pasar Turi — 12.152
10. Stasiun Solo Balapan — 11.618
Dari angka tersebut, Yogyakarta terlihat jadi gerbang utama turis mengecap candi, kopi, dan ganggang penuh galeri seni. Disusul Gambir, tempat pelancong mulai menjelajah Jakarta atau melompat ke kota lain di Jawa.
Bandung turut mempertahankan pesonanya dengan lanskap hijau dan kultur kreatif, sementara Probolinggo boleh berbangga: kedekatannya dengan Gunung Bromo jadi magnet global.
Sumatera Mulai Dilirik Wisman
Jawa memang jadi basis perjalanan kereta turis asing. Namun, Sumatera mulai jadi persinggahan baru dalam radar pelancong.
Stasiun Medan jadi yang tersibuk dengan 6.183 wisman, diikuti Tebing Tinggi (2.970), Rantau Prapat (2.962), dan Kisaran (1.982). Angka tersebut menunjukkan kereta masih jadi moda yang aman dan stabil untuk jelajah alam Sumatera yang luas.
Stasiun di kawasan lain seperti Tanjung Balai, BIM (Bandara Internasional Minangkabau), dan Padang juga mulai menunjukkan geliat serupa. Dari dataran tinggi hingga pantai, kereta membantu wisatawan menjangkau destinasi yang jauh dari hiruk-pikuk kota besar.
Kereta, Ruang Tenang untuk Menyerap Indonesia
Bagi banyak turis, kereta api adalah cara paling spontan untuk melihat Indonesia lewat jendela bergerak. Pegunungan, persawahan, sampai kota kecil yang pelan—semua tersaji tanpa perlu mengemudi.
Kenyamanan dan ketepatan waktu juga jadi faktor. Kereta jarak jauh dengan rute terhubung membuat perjalanan antarkota jadi efisien, sementara interior yang ramah membuat pengalaman wisata terasa lebih intim.
Dengan meningkatnya angka kunjungan asing, KAI tak hanya mengangkut turis, tapi juga merawat denyut ekonomi lokal. Setiap pelancong yang turun di stasiun membawa potensi baru: hotel yang penuh, warung yang ramai, hingga homestay yang hidup.
Anne menutup bahwa peningkatan kualitas layanan akan terus dilakukan, “Untuk mendukung pertumbuhan pariwisata Indonesia lebih luas dan berdampak bagi perekonomian nasional.”***
