close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Hutan Jabar Sekarat! Walhi Blak-blakan Tiga Institusi Ini Biang Keroknya

by Denny Surya
7 November 2025 - 08:25
Hutan Jabar Sekarat! Walhi Blak-blakan Tiga Institusi Ini  Biang Keroknya

Bandung, BandungOke – Wajah hutan Jawa Barat kian kusam. Bukan hanya karena perambahan yang tak terkendali, tetapi juga karena institusi negara yang mestinya menjadi penjaga justru diduga ikut mendorong kerusakan.

Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Wahyudin, menyebut tiga lembaga negara sebagai aktor utama kerusakan lingkungan: Perhutani, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan PTPN.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

“Ini sudah terjadi semacam pembiaran oleh negara yang memperkosa hutan di Jawa Barat,” ucap Wahyudin, dikutip Jumat (7/11/2025)

Iwang, demikian ia akrab disapa, mengungkap fakta mencemaskan: 1,2 juta hektare hutan di Jawa Barat porak-poranda. Kerusakan tak hanya dalam skala ekologis, tetapi juga perubahan fungsi besar-besaran yang menggerus ekosistem.

Banyak kawasan yang dulunya zona perlindungan kini berubah menjadi destinasi wisata dengan bangunan massif.

“Kita melihat kerusakan sudah terjadi di semua kota kabupaten di Jawa Barat,” katanya.

Tambang Liar yang Dibiarkan

Contoh paling brutal terjadi di Kabupaten Bogor. Iwang menyebut ada sekitar 250 penambang emas ilegal beroperasi di wilayah itu. Aktivitas mereka telah lama diketahui, tetapi tak ada langkah serius dari negara untuk menghentikannya.

“Ini juga seperti yang sengaja dibiarkan,” tegasnya.

Praktik destruktif itu seolah mendapat legitimasi akibat minimnya penindakan. Secara perlahan, hutan yang seharusnya steril dari aktivitas ekonomi berubah fungsi.

Di banyak titik, konversi kawasan berjalan halus—dari hutan perawan menjadi ruang produksi dan wisata.

Ironi: Cagar Alam Beralih Fungsi

Walhi menyoroti kawasan konservasi yang seyogianya dijaga ketat. Secara aturan, memasuki wilayah cagar alam saja harus melalui prosedur ketat.

Namun realitas di lapangan, bangunan wisata berdiri tanpa kontrol, dan akses terbuka bagi komersialisasi.

“Tapi kan kita lihat sendiri kondisi kerusakan hutan di Jawa Barat hari ini,” ujarnya, suaranya berat.

Di sejumlah lokasi, tutupan hutan merosot tajam, menyisakan luka ekologis. Fragmentasi habitat tak terhindarkan—mengganggu jalur satwa, menurunkan kualitas tanah, merusak sumber air. Walhi menilai ketiga institusi itu gagal mengontrol dan justru membuka ruang eksploitasi.

Protes yang Tak Didengar

Walhi mengaku telah berulang kali menyampaikan protes kepada pemerintah kabupaten, kota, hingga provinsi. Namun, kebijakan tak bergeser.

Penegakan hukum kerap mandek, sementara kerusakan terus menggerogoti. Praktik pembiaran meluas, seolah negara tak sepenuhnya hadir.

“Kerusakan ini bukan sesuatu yang tiba-tiba. Sudah terjadi sejak dahulu,” kata Iwang.

Harapan yang Belum Padam

Meski situasi tampak suram, Iwang masih percaya pada kemungkinan pemulihan. Ia menilai masih banyak kekuatan akar rumput, mulai dari komunitas hingga kampung adat, yang tetap menjaga hutan agar tetap lestari.

Organisasi masyarakat adat terbukti menjadi benteng terakhir—yang melawan ekspansi dan menjaga tradisi konservasi tanpa pamrih. Harapan besar tersimpan pada inisiatif lokal yang tak mudah tunduk pada logika eksploitasi.

Kerusakan hutan Jawa Barat adalah kenyataan pahit yang menuntut keberanian politik. Tuduhan Walhi terhadap Perhutani, BKSDA, dan PTPN membuka kembali perdebatan soal mandat negara: melindungi atau merusak?

Di tengah ribuan hektare yang hilang dan ratusan penambang liar dibiarkan beroperasi, publik menunggu jawaban yang tak kunjung datang.

Jika negara terus absen, hutan Jawa Barat tinggal menunggu waktu. Saat itu tiba, bukan hanya pepohonan yang hilang—melainkan masa depan.

Tags: ekonomi Bogorjawa baratkehutanankerusakan hutanlingkunganstambang liarWalhi
Share225Tweet141Share56

Trending

Di Balik Riuh Nataru, Dirut KAI Bobby Rasyidin Menyapa Petugas yang Menjaga Perjalanan Aman
Ragam

Di Balik Riuh Nataru, Dirut KAI Bobby Rasyidin Menyapa Petugas yang Menjaga Perjalanan Aman

20 menit ago
Pemkot Bandung Tinjau Pembangunan Krematorium PHDI, Simbol Kerukunan Umat
Kota Bandung

Pemkot Bandung Tinjau Pembangunan Krematorium PHDI, Simbol Kerukunan Umat

11 jam ago
Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

1 hari ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

2 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam