close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Stunting di Jabar Turun, KDM Ingatkan Pekerjaan Belum Selesai!

by Denny Surya
18 November 2025 - 18:56
Stunting di Jabar Turun, KDM Ingatkan Pekerjaan Belum Selesai!

Bandung, BandungOke — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali menegaskan prioritas pembangunan yang ia tekankan sejak awal: kesehatan warga harus tuntas hingga ke akar persoalannya.

Di hadapan ribuan kader PKK pada peringatan HKG PKK ke-53 yang dirangkaikan dengan HKN ke-61 di Gedung Sabuga, Selasa (18/11/2025), KDM menyampaikan langkah baru yang lebih terarah yakni memaksimalkan peran PKK dan aparatur desa sebagai tulang punggung penanganan stunting.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Meski angka stunting di Jabar terus menurun, KDM menilai pekerjaan belum selesai. Ia meminta Bappeda Jabar memastikan anggaran tersedia bagi kader PKK untuk melakukan pendataan kesehatan warga secara menyeluruh.

Dari data itu, pemerintah akan menghitung biaya penanganan satu per satu penyakit prioritas.

“Nanti kita menghitung biaya penanganannya selama setahun, stunting berapa, lepra berapa, TBC berapa. Itu akan kami biayai sampai selesai, dan yang jadi pemandunya adalah kader PKK,” ujar KDM.

Nada tegasnya menegaskan bahwa PKK bukan sekadar organisasi perempuan, tetapi struktur sosial yang bisa bergerak cepat di level keluarga.

Dana Desa Didorong Fokus pada Kesehatan Warga

KDM juga menyinggung porsi dana desa. Setelah pembangunan infrastruktur desa banyak diambil alih oleh Pemprov Jabar, pemerintah desa kini diminta mengalihkan energi pada persoalan kesehatan warganya. Stunting, kata KDM, harus menjadi salah satu prioritas utama.

Menurutnya, desa memegang peran strategis: mereka mengenal betul kondisi keluarga, tingkat risiko, serta hambatan yang dialami warga. Dengan PKK sebagai pendamping dan pemandu, jaringan kerja di tingkat desa diyakini lebih efektif menjalankan intervensi mulai dari edukasi, pendampingan ibu hamil, hingga pemenuhan gizi anak.

PKK Diingatkan Tetap Menjadi Penjaga Ruang Sosial

Dalam momentum HKG ke-53, KDM juga mengingatkan kembali tugas fundamental PKK sebagai elemen yang membebaskan warga dari problem sosial. Bagi KDM, keberadaan PKK adalah mesin pelayanan masyarakat, bukan seremonial.

Dengan model kerja berbasis pendataan, pendampingan, dan penanganan terukur, Pemprov Jabar berharap program penurunan stunting berjalan lebih presisi—dan membawa Jawa Barat lebih cepat keluar dari masalah kesehatan yang menahun.***

Tags: desaKDMkesehatan masyarakatPemprov JabarPKK Jawa Baratstunting
Share227Tweet142Share57

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

14 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam