Bandung.BandungOke — Jawa Barat kembali menegaskan posisinya sebagai lokomotif pertumbuhan Indonesia melalui forum Economics 360° Roundtable Discussions yang digelar di Gedung Sate, Rabu (19/11).
Pertemuan lintas pemimpin publik–swasta ini menjadi panggung konsolidasi strategi menuju target ambisius: mendorong ekonomi Jabar tumbuh 8 persen dan membawa PDRB dari Rp2.823 triliun menjadi Rp4.000 triliun dalam lima tahun.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, membuka forum dengan nada tegas. Ia menilai percepatan ekonomi Jabar membutuhkan integrasi kebijakan yang lebih kompak.
“Sinergi kebijakan antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha sangat diperlukan untuk mencapai target peningkatan PDRB secara berkelanjutan,” ujarnya.
Data menjadi penentu arah. Kepala BPS RI, Amalia Adininggar, menekankan pentingnya pembangunan berbasis evidensi.
“Data yang akurat diperlukan untuk memetakan sumber pertumbuhan dan merumuskan strategi pencapaian PDRB Rp4.000 triliun,” kata Amalia.
Dari sisi tata kelola, Ketua Dewan Pembina BA Center, Burhanuddin Abdullah, menawarkan pesan korektif: produktivitas tak akan naik tanpa pembenahan manajemen ekonomi daerah.
“Kebijakan fiskal daerah yang efisien dan berbasis evidensi menjadi fondasi dalam mendukung pertumbuhan menuju 8 persen,” ujarnya.
Mandat nasional juga hadir lewat Utusan Khusus Presiden Bidang UMKM, Ekonomi Kreatif, dan Digital, Ahmad Ridha Sabana. Ia menegaskan sektor kreatif dan digital kini menjadi pusat gravitasi ekonomi baru.
“Penguatan sektor kreatif dan digital menjadi bagian dari strategi nasional dalam memperluas kontribusi ekonomi baru berbasis inovasi,” tuturnya.
Akuntabilitas tidak lepas dari sorotan. Kepala Perwakilan BPK Jawa Barat, Eydu Oktain Panjaitan, mengingatkan bahwa pertumbuhan tidak akan berkelanjutan bila belanja publik tidak efektif.
“Akuntabilitas dan efektivitas belanja daerah merupakan pilar penting dalam mendukung agenda pertumbuhan Jawa Barat,” katanya.
Dari sisi ekonomi rakyat, Staf Ahli Menteri Koperasi, Rully Nuryanto, menegaskan revitalisasi koperasi modern akan memperkuat struktur usaha warga.
“Penguatan koperasi modern diharapkan mampu meningkatkan pembiayaan produktif dan memperkuat keterlibatan pelaku usaha rakyat,” ucapnya.
Forum juga mendapat perspektif strategis dari Founder The Economics 360 & Runway Project Indonesia, Poppy Zeidra.
“Economics 360 menjadi wadah untuk merumuskan langkah percepatan ekonomi Jawa Barat secara terukur dan berbasis data,” jelasnya.
Melalui dukungan OJK, BI, Pemprov Jawa Barat, Bank BJB, HIPMI, hingga dunia usaha, forum ini dirancang membangun ekosistem ekonomi terintegrasi. Targetnya jelas: mempercepat investasi, memperkuat UMKM, dan mengamankan kontribusi Jawa Barat menuju Indonesia Emas 2045.
Forum Economics 360° terselenggara berkat dukungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Bank BJB sebagai official sponsor, serta TVRI sebagai media partner.***






