Bandung, BandungOke — Upaya mencetak talenta muda di sektor energi terbarukan kembali mendapat dorongan.
Star Energy Geothermal (SEG) menyerahkan Beasiswa Prestasi senilai total Rp140 juta kepada 14 mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) yang berasal dari daerah operasi perusahaan Kabupaten Bandung, Garut, Sukabumi, dan Bogor. Penyerahan dilakukan di Bale Rumawat, Kampus Unpad Dipati Ukur, Rabu (19/11/2025)
Direktur Kemahasiswaan Unpad, Inu Isnaeni Sidiq, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia menyinggung urgensi transisi energi yang kian terasa.
“Energi fosil semakin habis, sementara energi terbarukan akan terus ada. Harapannya kegiatan seperti ini bisa berdampak lebih dari sekadar seremoni,” ujar Inu.
Sejak 2008, SEG dan Unpad telah menjalin kerja sama beasiswa untuk mahasiswa dari wilayah operasional geothermal.
Menurut Inu, langkah ini menegaskan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri masa depan, terutama sektor energi bersih.
Kolaborasi ini diharapkan dapat membuka perspektif mahasiswa tentang peluang karier di bidang energi terbarukan.
Dari pihak perusahaan, Deputy Head of Policy, Government, and Public Affairs SEG, Dali Sadli Mulia, menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama panjang tersebut.
Hingga tahun ini, SEG telah mendukung 139 mahasiswa Unpad melalui program yang sama.
“Harapannya para penerima beasiswa bisa lebih cepat mengenal dunia kerja dan siap masuk ke industri setelah lulus,” kata Dali.
Acara penyerahan beasiswa juga dirangkaikan dengan talkshow bertema “Masa Depan Pendidikan dan Energi Terbarukan”, menghadirkan M. Panji Pranadikusumah dari SEG dan alumni penerima beasiswa, Resa Khoirunisa.
Resa menceritakan bagaimana beasiswa itu membuatnya dapat menyelesaikan studi tanpa tekanan finansial.
“Semoga semakin banyak mahasiswa yang mendapat kesempatan ini,” ucapnya.
Program beasiswa SEG menjadi salah satu bentuk keberlanjutan hubungan industri dan kampus. Bagi SEG, dukungan pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk menyiapkan talenta dari wilayah operasional mereka.
Bagi Unpad, ini adalah bukti bahwa pendidikan tinggi tak berdiri sendiri, tetapi terkoneksi dengan dinamika kebutuhan tenaga ahli di dunia energi terbarukan.***






