Depok, BandungOke.com — Gerakan edukasi publik mengenai pentingnya gizi seimbang terus digencarkan pemerintah.
Melalui Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN), sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali digelar di Convention Hall DTC Mall, Betawi Room, Kota Depok, Rabu (19/11), sebagai upaya memperluas penerima manfaat dan memperkuat pemahaman masyarakat.
Dalam forum itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menekankan kembali urgensi pencegahan stunting sejak periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Ia mengingatkan bahwa fase tersebut merupakan penentu kualitas tumbuh kembang anak.
“Jika kebutuhan gizi tidak terpenuhi di 1000 HPK, dampaknya bersifat permanen. Anak berisiko mengalami stunting dan gangguan perkembangan otak, mereka adalah garda terdepan yang berinteraksi langsung dengan warga,” ujar Netty.
Anggota Komisi XI DPR RI, Muhammad Kholid, menambahkan bahwa MBG adalah investasi jangka panjang negara dalam mempersiapkan generasi unggul.
Ia menyoroti pentingnya pemerataan serta pengawasan ketat, terutama di wilayah yang selama ini luput dari akses layanan gizi.
“Program MBG adalah bentuk nyata investasi masa depan bangsa. Dengan kolaborasi dan pengawasan yang kuat, Indonesia dapat mewujudkan generasi bebas stunting,” tegas Kholid.
Dari Badan Gizi Nasional, Teguh Supangardi menyoroti dimensi lain, penguatan ketahanan pangan daerah serta pemberdayaan pelaku usaha lokal. Menurutnya, standar dapur MBG harus menjadi perhatian utama.
“Sinergi pemerintah, masyarakat, dan pelaku lokal akan memastikan MBG benar-benar menjadi fondasi generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing,” ujarnya.
Sosialisasi di Depok ini diharapkan bukan hanya memperluas pemahaman publik mengenai gizi seimbang, tetapi juga memicu dukungan kolektif untuk memastikan keberlanjutan Program Makan Bergizi Gratissebuah pondasi penting menuju ambisi besar Indonesia Emas 2045.***
Editor : Deny Surya






