close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Bio Farma di Tanah Luka Sumbar, Antara Krisis, Obat Darurat, dan Politik Tanggap Bencana

by Denny Surya
2 Desember 2025 - 16:15
Bio Farma di Tanah Luka Sumbar, Antara Krisis, Obat Darurat, dan Politik Tanggap Bencana

Padang, BandungOke — Di balik tumpukan lumpur yang belum kering dan rumah-rumah yang tinggal rangka, hadir rombongan kecil yang tak membawa kamera besar atau slogan gemerlap.

Bio Farma Group datang ke Sumatera Barat dengan membawa sesuatu yang lebih krusial dari simbol belas kasih: perlindungan kesehatan dasar di tengah ancaman penyakit yang mulai mengintip para penyintas.

RelatedPosts

KA Lodaya Jadi Primadona Wisata Bandung–Solo, Terhubung dengan Whoosh dan Feeder

Penjualan Tiket Kereta Nataru Tembus 91,5 Persen, Sinyal Ekonomi Libur Akhir Tahun Menguat

AHY Tinjau Angkutan Nataru di Gambir, Kereta Api Jadi Tulang Punggung Mobilitas Masyarakat

Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang menyapu wilayah Padang Pariaman dan sekitarnya bukan hanya merusak infrastruktur dan lahan pertanian.

Ia juga membuka celah bagi krisis kesehatan diare, infeksi kulit, hingga tetanus yang kerap muncul saat warga harus beraktivitas di genangan kotor bercampur material tajam.

Di sinilah Bio Farma Group, Kimia Farma, dan Indofarma masuk. Tidak dengan wacana panjang, melainkan obat, vaksin, dan perlengkapan P3K yang bisa digunakan saat itu juga.

Misi kemanusiaan ini dipimpin langsung Komisaris Bio Farma, dr. Relly Reagen, yang ikut mendampingi Kepala BP BUMN, Dony Oskaria, meninjau Desa Kasai—salah satu titik terparah. Tanpa banyak seremonial, ia menyampaikan pesan yang tegas.

“Kami mewakili BUMN kesehatan siap hadir memberikan dukungan bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat. Bio Farma menyalurkan serum anti-tetanus dan vaksin tetanus–difteri, sementara Kimia Farma dan Indofarma memastikan ketersediaan obat-obatan, vitamin, serta perlengkapan P3K di lapangan. Kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat proses pemulihan,” ujarnya. Selasa (2/12/2025)

Dalam kunjungan yang berlangsung cepat namun intens itu, yang tampak adalah orkestrasi kerja lintas-BUMN. Bio Farma menangani vaksin dan serum.

Kimia Farma memastikan obat esensial dan vitamin tetap ada. Indofarma membantu memperkuat suplai kesehatan dasar. Semua terhubung lewat Posko BUMN di Bandara Internasional Minangkabau, yang kini berubah menjadi simpul logistik darurat.

Di tingkat daerah, langkah cepat ini tidak luput dari perhatian. Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis, mengakui bantuan ini bukan sekadar bantuan biasa—melainkan intervensi yang langsung menekan risiko kesehatan warga.

“Kehadiran Bio Farma Group sangat berarti bagi warga kami yang sedang berupaya bangkit dari bencana ini,” ucapnya.

Namun di balik urusan medis dan logistik, ada dinamika lain yang jarang dibahas: politik tanggap bencana. Ketika bencana besar terjadi, kementerian, BUMN, dan pemerintah daerah sering berada pada satu panggung yang sama.

Koordinasi bisa menjadi batu sandungan, tetapi dalam kasus ini, Dony Oskaria justru memuji kecepatan sinergi yang terbentuk.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran BUMN di bidang kesehatan yang sigap membantu masyarakat. Ke depan, Bio Farma Group diharapkan terus menjadi garda terdepan dalam aksi tanggap bencana,” katanya.

Pada titik ini, yang dibawa Bio Farma bukan hanya bantuan fisik, melainkan kehadiran negara dalam bentuk paling konkret: kesehatan warganya.

Aksi mereka menegaskan bahwa ketahanan kesehatan nasional tidak hanya dibangun di laboratorium dan pabrik vaksin, tetapi juga di tanah-tanah basah pascabencana, di tenda-tenda pengungsian, dan di desa-desa yang terpukul bencana.

Sinergi pemerintah daerah, BNPB, BPBD, dan BUMN kesehatan ini memperlihatkan satu hal: pemulihan bukan sekadar distribusi bantuan, tetapi upaya membangun kembali daya tahan masyarakat dari ancaman yang tak kasat mata. Dan untuk itu, Bio Farma Group, dengan segala jejaringnya, tampaknya sedang memainkan peran yang sangat strategis—diam-diam, tetapi menentukan.***

Tags: bencanacidadapciumbuleuitKota Bandunglongsormitigasiwali kota bandung
Share225Tweet141Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

13 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam