close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Walhi Tuding PTPN Dalang Alih Fungsi Kebun Teh Pangalengan

by admin
2 Desember 2025 - 13:32
Walhi Tuding PTPN Dalang Alih Fungsi Kebun Teh Pangalengan

Bandung, BandungOke – Pangalengan kembali menjadi panggung kelam tata kelola lingkungan di Jawa Barat.

Di balik hijaunya perkebunan teh, WALHI Jawa Barat menuding ada operasi sistematis yang telah berlangsung lebih dari dua dekade: alih fungsi kebun teh menjadi lahan sayuran dengan restu bahkan dorongan dari PTPN sebagai pemegang HGU.

RelatedPosts

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

PLN UID Jawa Barat Siapkan 4.993 Personel Amankan Pasokan Listrik Natal dan Tahun Baru

Wahyudin, Koordinator WALHI Jabar, menyebut perusakan itu bukan sekadar pelanggaran administratif, tetapi kejahatan lingkungan yang berpotensi memicu bencana besar di kawasan hulu Bandung Selatan.

“Pengrusakan kebun teh Pangalengan memberikan dampak buruk terhadap lingkungan. Daya serap air hilang, apalagi pohon-pohon itu ditebang pakai beko. Pada musim hujan, risiko run off meningkat dan tanah bisa tergerus, memicu banjir bandang,” ujar Wahyudin. Selasa (2/12/2025)

Alih Fungsi 150 Hektare? WALHI: Angkanya Bisa Jauh Lebih Besar

PTPN merilis angka 150 hektare lahan yang disebut bermasalah. Namun WALHI menilai klaim itu jauh dari realita lapangan. Wahyudin menyebut praktik alih fungsi lahan sudah menjadi pola bertahun-tahun, melibatkan kerja sama antara PTPN dan perusahaan atau individu bermodal besar untuk menanam komoditas bernilai tinggi seperti kentang.

“Dugaan kuat kami, selama 20 tahun PTPN sendiri yang membuka pintu kerja sama dengan pemodal. Itu jelas keliru, bahkan melanggar aturan. Lahan teh tidak boleh dialihfungsikan.”

Di banyak titik, tanaman teh ditebang habis dan diganti dengan sayuran. Konversi ini, menurut WALHI, menghapus fungsi ekologis penting kebun teh: menahan air dan menjaga kestabilan tanah.

Risiko Bencana Meningkat

Menurut WALHI, perubahan itu memicu kerentanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi.

“Larian air saat hujan akan menggerus tanah dan mengirim sedimentasi ke sungai-sungai kecil. Itu pemicu kuat banjir lumpur,” tegas Wahyudin.

Di kawasan rawan bencana seperti Pangalengan, langkah ini dianggap sembrono dan mengabaikan keselamatan warga.

Pemerintah Dinilai Lalai Mengawasi PTPN

WALHI juga menyoroti lemahnya kontrol pemerintah terhadap pengelolaan HGU PTPN. Wahyudin menyebut tidak pernah ada audit serius terhadap PTPN meski dugaan pelanggaran berlangsung bertahun-tahun.

“Selama HGU di kantongi PTPN, tidak pernah ada audit. Pemerintah seperti tidak tahu fakta-fakta kerja sama yang menyebabkan alih fungsi lahan ini,” ujarnya.

Di Kabupaten Bandung, WALHI menemukan indikasi ribuan hektare HGU PTPN yang masa izinnya telah habis tetapi tetap dikerjasamakan kepada pihak lain. Padahal, jika HGU berakhir, pilihan hanya dua: diperpanjang atau dikembalikan ke negara.

Namun karena minim kontrol, yang terjadi justru sewa-menyewa raksasa antara PTPN dan kelompok pemodal.

WALHI Desak Pemerintah Turun Tangan

Wahyudin menegaskan pemerintah harus menindak tegas pelaku utama, termasuk melakukan audit HGU dan menyelidiki dugaan keterlibatan oknum internal PTPN.

“Usut secara tuntas. Dalang utamanya diduga oknum PTPN sendiri. Audit HGU wajib dilakukan karena selama ini lahan itu tidak memberi kesejahteraan bagi masyarakat maupun lingkungan,” katanya.

WALHI mendesak kementerian terkait, mulai dari ATR/BPN hingga KLHK, membuka data lengkap HGU dan mengakhiri praktik-praktik penyalahgunaan yang merusak bentang alam Pangalengan.***

Tags: agrariaalih fungsi lahanbencana ekologisHGUlingkunganpangalenganPTPNWalhi
Share228Tweet143Share57

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

11 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam