close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Telkom University Jadi Kampus Inklusif: ULD Diresmikan, Layanan Disabilitas Diperkuat

by Denny Surya
4 Desember 2025 - 12:59
Telkom University Jadi Kampus Inklusif: ULD Diresmikan, Layanan Disabilitas Diperkuat

Bandung, BandungOke.com — Di halaman kampus yang biasanya dipenuhi ritme cepat para mahasiswa teknologi, pagi itu Telkom University memilih berhenti sejenak.

Bukan untuk melambat, melainkan untuk mengubah arah sejarah kecilnya dengan meresmikan Unit Layanan Disabilitas (ULD).

RelatedPosts

UPI Kibarkan Merah Putih di SEA Games 2025, Kampus Pendidikan Panen 14 Medali

Muswil APTISI Jabar 2025, Arah Baru PTS Menuju Unggul

SSU ITB 2026 Jadi Peluang Emas Siswa Unggul Masuk Kampus Ternama

Sebuah ruang baru yang menegaskan bahwa kampus modern tak cukup hanya maju secara akademik, tetapi juga empatik secara budaya.

Dalam gaya khas kampus teknologi yang gemar berinovasi, peresmian ini bukan lagi diperlakukan sebagai seremoni formal. Lebih mirip pengumuman start-up yang meluncurkan produk baru—hanya saja “produk” kali ini adalah sistem pendukung bagi mahasiswa disabilitas yang selama ini memilih diam, menyembunyikan kondisi mereka sampai semester tiga atau empat.

“Baru di tengah jalan kami mengetahui bahwa mereka penyandang disabilitas, sehingga layanan harus menyesuaikan,” kata Rektor Telkom University Prof. Dr. Suyanto, usai meresmikan ULD, Kamis (4/12/2025). “Karena itu kami terinspirasi untuk membangun unit seperti yang sudah lama dimiliki UGM, UNAIR, atau Brawijaya.” ujarnya.

Gagasan itu sebenarnya sudah mengendap sejak Maret 2025. Yang mempercepat semuanya adalah dengan adanya dukungan pendanaan dari Kemendikbudristek. Tel-U mengajukan proposal, dan empat hingga lima bulan kemudian, bangunan serta ekosistem baru itu berdiri.

“Alhamdulillah Tel-U mendapatkan pendanaan. Hanya dalam beberapa bulan, unit ini sudah bisa berdiri dan diresmikan,” ujar Suyanto.

Rektor Telkom University Prof.Dr. Suyanto memberikan keterangan tentang Unit Layanan Disabilitas (ULD) di Telkom University. (Foto : Denny Surya)
Rektor Telkom University Prof.Dr. Suyanto memberikan keterangan tentang Unit Layanan Disabilitas (ULD) di Telkom University. (Foto : Denny Surya)

Empati sebagai Teknologi Baru

Di Telkom University, teknologi bukan sekadar perangkat keras dan perangkat lunak. Ia kini juga tentang kepekaan.

Suyanto menyebut kehadiran ULD sebagai ruang pembelajaran sosial bagi mahasiswa non-disabilitas atau yang ia sebut mahasiswa “able” untuk melatih empati dan profesionalisme.

Contohnya datang dari sejarah dimana Stephen Hawking, yang menaklukkan kosmos dari kursi rodanya, atau Alexander Graham Bell, yang menciptakan telepon dari kedekatannya dengan dunia tunarungu.

“Mahasiswa able bisa mendapat inspirasi untuk menciptakan teknologi maju yang bermanfaat bagi semua manusia,” katanya.

Di tahap awal, layanan ULD menyediakan pendampingan melalui body connector dari komunitas CARE di Fakultas Komunikasi dan Bisnis serta lintas fakultas lainnya. Mereka bertugas mendampingi tunanetra atau tunarungu, baik saat perkuliahan maupun kegiatan harian di asrama atau kos.

Melawan Bullying dengan Sistem

Dengan hadirnya ULD, Telkom University ingin memutus rantai lama: diskriminasi, perundungan, dan kekerasan mental terhadap mahasiswa disabilitas.

“Unit ini akan bisa mereduksi atau bahkan mengeliminasi bullying maupun kekerasan fisik dan mental,” tegas Suyanto. “Mindset empati dan profesionalisme harus menjadi budaya seluruh civitas akademika.”
Ini bukan sekadar soal layanan; ini transformasi kultural.

Model Inklusif untuk Negeri

Suyanto menutup peresmian dengan sikap yang tak biasa di dunia pendidikan tinggi yang penuh kompetisi yakni dengan membuka pintu selebar-lebarnya bagi kampus lain untuk meniru ULD Tel-U.

“Silakan. Kami senang sekali. Tel-U tidak punya kompetitor, semuanya kolaborator. Kita bekerja bersama untuk masyarakat, bangsa, dan dunia,” ujarnya.

Di antara gedung-gedung modern Telkom University, ULD berdiri bukan sebagai ruang baru semata, tetapi sebagai pengingat bahwa teknologi paling canggih di kampus mana pun tetaplah manusia dan kemampuan mereka untuk melihat satu sama lain.***

Tags: al-azhar bandungdisabilitasinklusikampuspendidikanteknologiTelkom University
Share224Tweet140Share56

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

12 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam