close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

OJK Gandeng DMI, Literasi Keuangan atau Alih Tanggung Jawab Negara?

by Denny Surya
15 Desember 2025 - 10:45
Kemiskinan di Jawa Barat Turun, Namun Kualitas Hidup Miskin Makin Buruk

Jakarta. BandungOke.com – Pertumbuhan aset industri keuangan syariah kerap dipamerkan sebagai kabar baik.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, total aset industri perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP) syariah nasional tumbuh 6,21 persen secara year-on-year menjadi Rp70,8 triliun pada Oktober 2025.

RelatedPosts

Toyota Pamer Corolla Concept di Japan Mobility Show 2025

PLN dan The New Factory Kurangi Limbah Tekstil Bandung

Rocky Hybrid Jadi Bintang! Daihatsu Tantang Pasar Otomotif Lewat DAIFEST 2025

Angka itu kerap dibaca sebagai tanda menguatnya ekonomi syariah Indonesia.

Kepala Eksekutif Pengawas PPDP OJK Ogi Prastomiyono menyebut pertumbuhan tersebut sejalan dengan meningkatnya partisipasi publik.

Saat ini terdapat 28 perusahaan PPDP syariah full pledge dan 55 unit usaha syariah.

“Hal tersebut menunjukkan pertumbuhan partisipasi masyarakat dalam sektor industri keuangan syariah,” kata Ogi Prastomiyono dikutip Senin (15/12/2025)

Namun, di balik narasi pertumbuhan, data justru membuka ironi. Tingkat literasi dan inklusi keuangan masih tertinggal jauh dari ekspansi aset.

Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 mencatat literasi asuransi baru 45,45 persen, sementara inklusinya hanya 28,5 persen.

Dana pensiun bahkan lebih memprihatinkan: literasi 27,79 persen, inklusi 5,37 persen. Produk penjaminan tak jauh berbeda, dengan literasi 42,77 persen dan inklusi 14,71 persen.

Angka-angka itu menegaskan satu hal: pertumbuhan industri tidak berjalan beriringan dengan pemahaman publik. OJK pun tak menutup mata atas persoalan tersebut.

“Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk memperkuat edukasi masyarakat melalui pendekatan yang komunikatif, mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Rendahnya literasi ini berdampak langsung pada pemahaman masyarakat akan pentingnya proteksi dan perencanaan masa depan,” ucap Ogi.

Di titik inilah OJK mengambil langkah yang mengundang perdebatan. Alih-alih memperkuat pendidikan keuangan formal atau memperluas kanal literasi berbasis negara, regulator memilih menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Bersama Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) dan Asosiasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), OJK meluncurkan buku khutbah bertema syariah muamalah untuk disampaikan di mimbar masjid.

Masjid diposisikan sebagai simpul edukasi ekonomi. Ulama diharapkan menjadi juru penerang literasi keuangan, dari asuransi hingga dana pensiun.

Sebuah pendekatan kultural, namun sekaligus memunculkan pertanyaan mendasar, apakah rendahnya literasi keuangan harus ditambal lewat mimbar keagamaan?

Ogi menaruh harapan besar pada peran ulama dan khutbah Jumat agar masyarakat memahami transaksi sesuai prinsip syariah dan terhindar dari praktik merugikan.

Ia juga menekankan penguatan ekosistem melalui produk zakat dan wakaf serta sinergi antarpelaku industri.

“Dengan sinergi antara pelaku industri PPDP, diharapkan (industri PPDP) dapat memiliki kapasitas yang memadai untuk menyediakan produk yang dapat memitigasi risiko yang lebih besar,” ujar Ogi.

Langkah OJK menggandeng DMI memang kreatif, tetapi juga mencerminkan kegagalan struktural dalam membangun literasi keuangan yang sistematis.

Ketika masjid dijadikan ujung tombak edukasi finansial, pertanyaan kritis pun mengemuka, sampai sejauh mana negara hadir langsung mendidik warganya, dan kapan literasi keuangan menjadi kebijakan publik yang benar-benar terinstitusionalisasibukan sekadar dititipkan di mimbar.***

Tags: asuransi syariahdana pensiunDMIekonomi syariahkebijakan publikliterasi keuanganojkPPDP syariah
Share221Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

15 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

2 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

2 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam