close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

Upah Tak Cukup, Farhan Dorong Kesehatan Jadi Ukuran Kesejahteraan

by Abdul Hadi
17 Desember 2025 - 13:33
Upah Tak Cukup, Farhan Dorong Kesehatan Jadi Ukuran Kesejahteraan

Bandung, BandungOke – Wacana upah di Kota Bandung mulai bergeser. Tak lagi semata soal angka minimum dan inflasi, Wali Kota Muhammad Farhan melempar isu yang lebih struktural: kesehatan dan kebugaran pekerja sebagai indikator kesejahteraan.

Pernyataan itu disampaikan dalam forum LKS Tripartit dan Dewan Pengupahan Kota. Di hadapan pengusaha, serikat pekerja, dan BPS, Farhan menegaskan posisi Pemkot sebagai penyeimbang—bukan pembela satu pihak.

RelatedPosts

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

“Kita tidak boleh membiarkan salah satu pihak merasa dirugikan,” ujar Farhan. Rabu (17/12/2025)

Farhan mengaitkan kesejahteraan pekerja dengan data konsumsi masyarakat yang menunjukkan tingginya asupan gula dan minuman berpemanis di Bandung. Baginya, isu kesehatan bukan sekadar urusan personal, melainkan variabel ekonomi.

“Kalau penyakit degeneratif seperti diabetes meningkat, dampaknya sistemik,” kata Farhan. Produktivitas menurun, beban BPJS meningkat, dan dunia usaha ikut menanggung biaya tersembunyi.

Karena itu, Pemkot berencana mendorong skrining kesehatan gratis bagi pekerja. Sebuah langkah preventif yang jarang masuk dalam diskursus pengupahan, namun dinilai krusial untuk jangka panjang.

Narasi “pekerja naik kelas” menjadi kata kunci. Farhan ingin negosiasi upah ke depan melampaui sekadar kemampuan membeli kebutuhan pokok. “Kita harus bicara produktivitas, kebugaran, dan kualitas hidup,” tegasnya.

Di sisi lain, data ketenagakerjaan masih menyimpan alarm. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Andri Darusman mencatat 991 kasus PHK hingga November 2025, ditambah masih banyak perusahaan tanpa peraturan kerja yang jelas.

Kesenjangan sosial pun belum sepenuhnya teratasi. Meski kemiskinan turun ke 3,78 persen, struktur pendapatan menunjukkan kelompok rentan masih besar, sementara penurunan pengangguran lebih banyak terjadi di sektor informal.

Pemkot mencoba menjawabnya lewat strategi ekonomi perkotaan: penguatan MICE, pariwisata, olahraga, medical tourism, hingga beautifikasi 17 ruas jalan utama. Target pertumbuhan ekonomi 5,4–5,5 persen dipasang, dengan satu syarat: stabilitas sosial tetap terjaga.

“Stabilitas di Bandung itu organik,” ujar Farhan. “Asal kita kompak, semua bisa dijaga.”

Di tengah dinamika upah dan PHK, Bandung sedang menguji satu gagasan penting: bahwa kesejahteraan pekerja bukan biaya, melainkan investasi ekonomi kota.***

Tags: ekonomi perkotaankesejahteraan pekerjaketenagakerjaanPemkot Bandungupah minimum kotawali kota bandung
Share221Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

12 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam