Bandung, BandungOke – Kota Bandung kembali dihadapkan pada persoalan klasik yang kian mendesak yakni banjir perkotaan yang berulang, limpasan air hujan yang tak tertahan, serta lahan perbukitan yang kehilangan daya serap.
Di tengah tekanan ekologis itu, upaya rehabilitasi lingkungan mulai digerakkan, salah satunya melalui penanaman ribuan pohon di kawasan rawan degradasi.
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama holding industri pertahanan Defend ID dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung menanam 2.080 pohon di kawasan Taman Kehati, Jalan Cigagak Cipadung, Kelurahan Palasari, Kecamatan Cibiru, Kota Bandung, Kamis (18/12).
Lokasi ini berada di wilayah perbukitan timur Bandung, sebuah zona yang selama beberapa tahun terakhir mengalami penurunan tutupan vegetasi secara signifikan.
Kondisi lahan yang semakin gersang bukan sekadar soal estetika. Berkurangnya vegetasi di kawasan hulu memperbesar risiko erosi tanah, longsor, dan limpasan air permukaan, yang pada akhirnya bermuara pada ancaman banjir di wilayah hilir Kota Bandung.
Setiap musim hujan, persoalan ini kembali menghantui permukiman padat di kawasan bawah.
Sekretaris Perusahaan PTDI, Igan Satyawati, menegaskan bahwa penanaman pohon ini bukan kegiatan seremonial belaka.
“Sebagai industri strategis yang tumbuh dan beroperasi di Bandung, PTDI memiliki tanggung jawab moral untuk turut menjaga kelestarian lingkungan. Penanaman pohon ini bukan sekadar simbol, tetapi bagian dari kontribusi berkelanjutan kami untuk masa depan lingkungan dan generasi mendatang,” ujarnya. dikutip Jumat (19/25/2025)
Ribuan pohon yang ditanam terdiri dari berbagai jenis tanaman konservasi yang disesuaikan dengan karakteristik kawasan. Tujuannya bukan hanya menghijaukan lahan, tetapi juga memulihkan fungsi ekologis lereng, meningkatkan daya serap air, serta menahan laju degradasi tanah—faktor kunci dalam mitigasi bencana banjir perkotaan.
Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kota Bandung, Siti Khodijah, mengakui kawasan Taman Kehati termasuk wilayah dengan tingkat kerentanan ekologis tinggi.
“Lokasi ini kondisinya cukup kritis. Kami menargetkan perluasan dan penghijauan Taman Kehati hingga 2029 agar fungsi ekologisnya benar-benar berkembang. Harapannya, kolaborasi ini memberi dampak besar bagi lingkungan Kota Bandung dan generasi mendatang,” katanya.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan industri pertahanan ini menunjukkan bahwa penanganan krisis lingkungan tak bisa ditunda atau dibebankan pada satu pihak semata.
Di tengah perubahan iklim dan urbanisasi yang masif, rehabilitasi kawasan perbukitan menjadi benteng awal Bandung untuk menahan bencana banjir yang kian nyata.***






