close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

KAI Perketat Keselamatan Perlintasan, Tekan Risiko Mobilitas Nataru

by Denny Surya
19 Desember 2025 - 14:52
KAI Perketat Keselamatan Perlintasan, Tekan Risiko Mobilitas Nataru

Jakarta, BandungOke – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkuat penataan dan keselamatan perlintasan sebidang menjelang masa Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).

Langkah ini menjadi bagian dari strategi KAI menjaga kelancaran mobilitas sekaligus menekan risiko kecelakaan di tengah lonjakan perjalanan akhir tahun.

RelatedPosts

KA Lodaya Jadi Primadona Wisata Bandung–Solo, Terhubung dengan Whoosh dan Feeder

Penjualan Tiket Kereta Nataru Tembus 91,5 Persen, Sinyal Ekonomi Libur Akhir Tahun Menguat

AHY Tinjau Angkutan Nataru di Gambir, Kereta Api Jadi Tulang Punggung Mobilitas Masyarakat

Perlintasan sebidang selama ini dikenal sebagai titik rawan dalam sistem transportasi nasional. Intensitas perjalanan kereta yang meningkat pada periode Nataru beririsan langsung dengan kepadatan lalu lintas jalan raya.

Kondisi tersebut menuntut penanganan yang lebih tegas dan terukur, baik dari sisi infrastruktur maupun disiplin pengguna jalan.

Vice President Corporate Communication KAI Anne Purba mengatakan, perlintasan sebidang merupakan ruang berbagi yang membutuhkan tata kelola ketat. Menurut dia, keselamatan tidak cukup hanya bergantung pada teknologi dan infrastruktur, tetapi juga kepatuhan masyarakat.

“Perlintasan sebidang adalah ruang berbagi antara perjalanan kereta api dan pengguna jalan. Keselamatan akan optimal ketika infrastruktur memadai berjalan seiring dengan disiplin dan kewaspadaan masyarakat,” ujar Anne, Jumat, 19 Desember 2025.

Sepanjang Januari hingga November 2025, KAI telah menutup 193 perlintasan sebidang, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar. Penutupan ini menjadi instrumen utama untuk mengurangi potensi konflik lalu lintas yang selama ini membebani aspek keselamatan sekaligus berimplikasi pada efisiensi perjalanan kereta.

Data KAI menunjukkan tren penurunan jumlah perlintasan sebidang secara konsisten. Pada 2024, tercatat 3.896 perlintasan sebidang, terdiri atas 2.803 perlintasan terdaftar dan 1.093 tidak terdaftar. Dari jumlah itu, masih terdapat 971 perlintasan yang belum dijaga.

Memasuki 2025, jumlah perlintasan berkurang menjadi 3.703 titik. Perlintasan tidak terdaftar turun menjadi 927, sementara perlintasan yang dijaga meningkat menjadi 1.864 titik.

Penurunan ini mencerminkan upaya sistematis KAI dalam menata risiko keselamatan sekaligus menjaga ketepatan waktu perjalanan kereta.

Selain penutupan, KAI memprioritaskan peningkatan keselamatan pada perlintasan berisiko tinggi. Dari hasil evaluasi lapangan, tercatat 1.638 perlintasan memerlukan peningkatan pengamanan.

Pada tahap awal, KAI menetapkan 50 perlintasan sebagai prioritas nasional, dengan 10 titik membutuhkan penanganan segera.

“Sepuluh perlintasan prioritas ini menjadi bagian dari kesiapan pelayanan Angkutan Nataru 2025/2026, salah satunya ditetapkan sebagai titik peresmian awal,” kata Anne.

Perlintasan prioritas tersebut tersebar di wilayah Daop 1 Jakarta, Daop 3 Cirebon, Daop 4 Semarang, Daop 6 Yogyakarta, Daop 8 Surabaya, dan Daop 9 Jember.

Penanganan difokuskan pada penguatan fasilitas keselamatan, peningkatan pengamanan, serta koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah.

Bagi KAI, penguatan keselamatan perlintasan bukan hanya soal menekan angka kecelakaan, tetapi juga menjaga keandalan layanan kereta api sebagai tulang punggung mobilitas massal.

Di tengah pertumbuhan penumpang dan tekanan logistik akhir tahun, stabilitas operasional menjadi faktor ekonomi yang krusial.

Anne menegaskan, keberhasilan upaya ini tetap bergantung pada peran aktif masyarakat. Pengguna jalan diminta selalu mendahulukan perjalanan kereta, mematuhi rambu, serta berhenti dan memastikan kondisi aman sebelum melintas.

“Keselamatan adalah hasil kerja bersama. Disiplin di perlintasan sebidang berarti menjaga keselamatan dan kelancaran mobilitas masyarakat selama Angkutan Nataru,” ujarnya.***

Tags: angkutan Nataru 2025kaikeselamatan perlintasan sebidangkeselamatan transportasilibur natal dan tahun barumobilitas nasionalperlintasan kereta apitransportasi kereta api
Share221Tweet138Share55

Trending

Stasiun Tanjung Balai Seabad Melayani, Urat Nadi Mobilitas Sumut
Kota Bandung

H+9 Nataru Bandung Padat Wisatawan, Stasiun Jadi Pusat Mobilitas Ekonomi Kota

5 jam ago
10 Stasiun Favorit Wisman 2025: Yogya hingga Solo Balapan Ramai Turis Kereta
Jawa Barat

372 Ribu Pengguna Nataru, Commuter Line Bandung Perkuat Arus Wisata dan Urban Mobility

1 hari ago
Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru
Jawa Barat

Stasiun Bandung dan Kiaracondong Jadi Simpul Utama Nataru

1 hari ago
Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar
Kota Bandung

Bandung Terancam Krisis Sampah Januari, Pemkot Ajukan Tambahan Anggaran Rp90 Miliar

1 hari ago
Diduga Bom di Kosambi, Farhan Tegaskan Aparat Sudah Tangani Serius
Kota Bandung

Pengamanan Natal Bandung Diklaim Kondusif, Farhan Soroti Makna Kesederhanaan dan Ruang Toleransi

1 hari ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam