Bandung, BandungOke — Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kembali menegaskan perannya bukan sekadar sebagai kawah candradimuka pendidik bangsa, tetapi juga sebagai ladang lahirnya atlet bermental juara.
Di panggung The 33rd Southeast Asian Games (SEA Games) Thailand 2025, sivitas akademika UPI tampil sebagai bagian dari wajah Indonesia yang berprestasi di level regional Asia Tenggara.
Ajang multinasional yang berlangsung pada 9–20 Desember 2025 di Bangkok, Chonburi, dan Songkhla itu menjadi saksi kontribusi nyata mahasiswa dan dosen UPI bagi Merah Putih.
Total 14 medali yang terdiri atas 2 emas, 5 perak, dan 7 perunggu berhasil disumbangkan untuk kontingen Indonesia dari tujuh cabang olahraga.
Di tengah gegap gempita kompetisi, capaian ini menjadi penanda bahwa pendidikan tinggi tak terpisah dari arena pengabdian nasional. Kampus, bagi UPI, bukan hanya ruang akademik, tetapi juga tempat menempa karakter, disiplin, dan daya juang.
Jejak UPI di Tujuh Cabang Olahraga
Berdasarkan rekapitulasi resmi, atlet UPI ambil bagian dalam cabang Rowing, Dragon Boat, Baseball 5, Squash, Futsal Putri, Hockey, dan Polo Air. Sebanyak 14 sivitas akademika tercatat sebagai peraih medali, terdiri atas 13 mahasiswa dan satu dosen.
Cabang Hockey menjadi penyumbang medali terbanyak dengan empat medali, satu perak dan tiga perunggu. Disusul Dragon Boat dengan tiga medali (satu emas dan dua perak). Rowing menyumbang satu emas dan satu perunggu, Squash dua perunggu, sementara Baseball 5 dan Futsal Putri masing-masing menyumbang satu perak.
Polo Air melengkapi dengan satu perunggu.
Secara individual, Nurevani Feraliana tampil paling produktif dengan tiga medali dari cabang Dragon Boat satu emas dan dua perak.
Sementara Salma Maulani menorehkan prestasi multi-medali di cabang Hockey dengan satu perak dan satu perunggu.
Dosen Turun ke Arena, Ilmu Menjadi Tenaga
Kontribusi UPI tak berhenti pada atlet.
Sejumlah dosen turut memperkuat kontingen nasional sebagai pelatih dan ofisial, di antaranya Prof. Dr. Yun Yun Yudiana, M.Pd. (ofisial), Prof. Dr. Dik Dik Jafar Sidik, M.Pd. (pelatih angkat besi), Dr. Dede Rohmat Nurjaya, M.Pd. (pelatih dayung), Dr. Ira Purnamasari, M.Pd. (pelatih judo), Dr. Asep Sumpena, M.Pd. (pelatih taekwondo), serta Kuston Sultoni, S.Si., M.Pd., Ph.D. dan Ivan Firdaus, M.Pd. sebagai pelatih gateball.
Peran dosen ini menegaskan bahwa sains keolahragaan dan praktik lapangan berjalan beriringan pengetahuan tak berhenti di ruang kelas, tetapi hidup di arena pertandingan.
Kampus, Prestasi, dan Harga Diri Bangsa
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Bisnis UPI, Prof. Dr. phil. Yudi Sukmayadi, M.Pd., menyebut capaian ini sebagai bukti konsistensi UPI dalam mendukung mahasiswa berprestasi.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas prestasi luar biasa mahasiswa UPI di ajang SEA Games 2025. Capaian ini tidak hanya mengharumkan nama Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa mahasiswa UPI mampu bersaing dan unggul di level internasional,” ujarnya dikutip Senin (22/12/2025)
Menurut Prof. Yudi, UPI secara berkelanjutan memberikan dukungan nyata, mulai dari penghargaan akademik, konversi poin, hingga pengurangan beban SKS bagi mahasiswa berprestasi.
“Mahasiswa berprestasi tentu layak mendapatkan apresiasi. Harapannya, prestasi seperti ini terus kita akomodasi dan kembangkan,” katanya.
Ia pun menutup dengan pesan yang sarat makna kebangsaan.
“Selamat kepada para atlet UPI. Kami sangat bangga. Kalian adalah pahlawan Universitas Pendidikan Indonesia. Terima kasih.” ujarnya.
Pendidikan Tinggi dan Nasionalisme Prestasi
Prestasi di SEA Games Thailand 2025 ini menegaskan posisi UPI sebagai kampus yang konsisten mengintegrasikan pendidikan akademik, pembinaan karakter, dan prestasi olahraga internasional.
Di tangan mahasiswa dan dosennya, nasionalisme tak hanya diucapkan, tetapi diwujudkan lewat kerja keras, disiplin, dan medali.
Dari kampus pendidikan di Bandung, gema Indonesia kembali terdengar di Asia Tenggara—melalui keringat, strategi, dan semangat juang sivitas akademika UPI.***






