BandungOke – Institut Teknologi Bandung (ITB) merespons cepat pemberitaan tentang penangkapan mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) yang terkait dengan pengunggahan meme di media sosial. Dalam pernyataan resminya, Direktur Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Dr. N. Nurlaela Arief, menjelaskan upaya kampus dalam menangani kasus ini.
Dr. Nurlaela menyatakan bahwa ITB telah melakukan koordinasi intensif dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM).
“Kami berkomitmen untuk mendampingi mahasiswi tersebut selama proses hukum berlangsung,” katanya.Jumat, 9 Mei 2025, orang tua mahasiswi telah mengunjungi kampus dan menyampaikan permintaan maaf atas peristiwa yang terjadi.
Nurlaela menegaskan, pendampingan kepada mahasiswi akan terus dilakukan oleh ITB untuk memastikan hak-haknya terpenuhi. Pihak kampus juga mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menghormati privasi mahasiswi serta keluarganya.
Kasus ini mencerminkan tantangan dalam penggunaan media sosial di era digital. ITB mengajak seluruh mahasiswa dan civitas akademika untuk lebih berhati-hati dalam berbagi konten online. “Media sosial adalah alat yang powerful, tetapi juga membutuhkan tanggung jawab besar,” tegas Nurlaela.
Dengan pendekatan yang transparan dan kolaboratif, ITB berupaya menjaga integritas institusi sambil mendukung mahasiswinya dalam menghadapi situasi ini. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh penanganan isu yang sensitif dengan penuh tanggung jawab.***






