close
RCAST.NET
HOT
BandungOKE
No Result
View All Result
BandungOKE
No Result
View All Result

PKK dan Panca Waluya: Jejak Sunyi Membangun Karakter Jawa Barat

by Denny Surya
3 Juni 2025 - 22:10
PKK dan Panca Waluya: Jejak Sunyi Membangun Karakter Jawa Barat

Cirebon, Bandungoke — Sebuah misi sunyi kembali diemban oleh Tim Penggerak PKK. Bukan tentang seremoni atau agenda penghias laporan tahunan, tetapi tentang pendidikan karakter yang diam-diam bergerak dari rumah ke rumah.

Di Balai Kota Cirebon, pada Selasa pagi (3/6), Ketua TP PKK Jawa Barat, Siska Gerfianti, menyampaikan pesan yang lebih dalam dari sekadar pelantikan pengurus daerah.

RelatedPosts

Ekspor Tembus 3 Juta Unit, Dedi Mulyadi Tegaskan: Rakyat Ikut Sejahtera

Kang Aher ‘Tampar’ Pemkot Bandung, Ini Pesannya Soal BandungZoo

Sinergi Majukan Negeri, Livin’ Fest 2025 Bandung Wajah Baru Ekonomi Rakyat

Dalam sambutannya, Siska tak hanya menyampaikan arahan teknis, tapi membawa semangat besar: menjadikan PKK sebagai garda terdepan pembentukan karakter generasi muda. Ia menyebut program Gapura Panca Waluya—cageur, bageur, bener, pinter, dan singer—sebagai titik simpul harapan membentuk warga Jawa Barat yang tak hanya cerdas, tapi juga berbudi pekerti.

“Pendidikan karakter ini bukan semata program. Ia adalah kebutuhan zaman,” tegas Siska. Di tengah gempuran era digital, PKK, lewat Pokja I dan program Paaredi, diarahkan untuk kembali menyentuh jantung keluarga: pola asuh anak dan remaja. “Kami ingin orang tua hadir dan menjadi pelindung moral anak-anak mereka,” imbuhnya.

Jalan Sunyi PKK

PKK memang bukan lembaga flamboyan. Ia tak tampil di baris depan hiruk-pikuk media. Namun, justru di situlah letak kekuatannya. Ia bekerja diam-diam di jantung keluarga. Dengan 10 program pokok yang diwarisi sejak era Orde Baru, PKK kini ditantang menyelaraskan langkah dengan arah baru Jawa Barat: membentuk masyarakat yang istimewa dalam moral, spiritual, dan literasi digital.

Gapura Panca Waluya bukan sekadar jargon

Gubernur Jawa Barat telah menerbitkan surat edaran yang menuntut integrasi pendidikan karakter ke dalam aktivitas sekolah, termasuk melalui ekstrakurikuler semacam Pramuka, Paskibra, dan PMR.

Siska menekankan, PKK dapat memperkuat irisan ini, terutama dalam dua program pertama: penghayatan Pancasila dan gotong-royong.

Paaredi (Pola Asuh Anak dan Remaja di Era Digital) menjadi jembatan antara tantangan zaman dan nilai-nilai kebangsaan.

Ia mengajak orang tua untuk tak hanya melarang anak bermain gawai, tapi juga mendidik mereka menjadi bijak dan tangguh dalam dunia digital yang tak punya pagar.

Kota Setara, Perempuan Berkarya

Di tingkat lokal, Ketua TP PKK Kota Cirebon, Noviyanti Edo, memegang komitmen yang sama. Ia membawa konsep Setara Berkelanjutan—akronim dari Sejahtera, Tertata, Aspiratif, Aman, dan Berkelanjutan.

Di balik kata-kata itu tersimpan satu ambisi: menjadikan perempuan bukan hanya sebagai pengurus rumah tangga, tapi agen perubahan sosial.

“Kami ingin TP PKK hadir bukan hanya simbolis, tapi benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat. Dari ketahanan keluarga sampai ketahanan pangan,” ujar Noviyanti.

Dalam konteks Cirebon, kota pesisir yang kompleks dan dinamis—program PKK tidak selalu berjalan mulus. Tantangan sosial ekonomi, kerentanan perempuan, hingga perubahan pola asuh anak menjadi hambatan nyata.

Tapi Noviyanti menyadari bahwa perubahan tidak datang dari atas, melainkan dari komunikasi yang hidup antara pengurus dan warga.

Ikhlas, Bukan Beban

Wali Kota Cirebon, Effendi Edo, menutup acara pelantikan dengan pesan singkat tapi bermakna: jangan jadi beban. Kalimat itu terdengar ringan, tapi menyimpan harapan besar agar pengurus PKK tak terjebak dalam rutinitas administratif. “Bekerjalah dengan ikhlas,” pesannya.

Dalam lanskap birokrasi lokal yang kadang terseret pada formalitas dan pencitraan, PKK punya peluang langka: menyentuh yang tak terlihat. Bukan proyek bernilai miliaran, tapi pendidikan nilai yang bisa mengubah arah hidup seorang anak.

Di tengah zaman yang makin digital dan makin cepat, mungkin PKK adalah salah satu dari sedikit lembaga yang masih bicara tentang karakter, tentang moral, dan tentang Indonesia yang ramah, jujur, dan penuh kasihdari dapur, ruang keluarga, hingga masa depan bangsa.***

Share221Tweet138Share55

Trending

ISBI Bandung Kukuhkan 341 Wisudawan, Ini Pesan Menggugah dari Retno Dwimarwati
Pendidikan

ISBI Bandung Kukuhkan 341 Wisudawan, Ini Pesan Menggugah dari Retno Dwimarwati

6 jam ago
Bandung Tambah 6 Insinerator Hijau, Perang Melawan Gunungan Sampah
Kota Bandung

Bandung Tambah 6 Insinerator Hijau, Perang Melawan Gunungan Sampah

10 jam ago
KAI Pecah Rekor 369 Juta Penumpang, Ekonomi Hijau di Rel Bergerak Cepat
Nasional

KAI Pecah Rekor 369 Juta Penumpang, Ekonomi Hijau di Rel Bergerak Cepat

13 jam ago
Bandung Tercekik Sampah, Kuota ke Sarimukti Diperketat Lagi!
Kota Bandung

Bandung Tercekik Sampah, Kuota ke Sarimukti Diperketat Lagi!

14 jam ago
Bandung Perangi Sampah, Ini Strategi Terakhir Farhan
Kota Bandung

Bandung Perangi Sampah, Ini Strategi Terakhir Farhan

17 jam ago
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Berita
  • Kota Bandung
  • Jawa Barat
  • Hukrim
  • Pendidikan
  • Gaya Hidup
  • Ragam