Jakarta, bandungoke – Upaya memperkuat kemandirian industri pertahanan nasional terus menunjukkan kemajuan signifikan. Pada Rabu (12/6/2025), PT Len Industri (Persero) menerima Sertifikat Komponen Pendukung Pertahanan Negara dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia.
Sertifikasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian alutsista, serta pengakuan resmi atas kontribusi nyata industri dalam negeri dalam memperkuat sistem pertahanan nasional.
Penyerahan sertifikat tersebut dilakukan kepada seluruh anggota holding industri pertahanan nasional DEFEND ID, yang terdiri dari PT Len Industri (Persero) sebagai induk usaha, PT Pindad, PT PAL Indonesia, PT Dahana, dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI).
Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menegaskan bahwa penguatan sektor industri pertahanan bukan hanya menjadi kebutuhan strategis, tetapi juga bagian dari visi besar membangun pertahanan negara berbasis kekuatan dalam negeri.
“Penetapan DEFEND ID sebagai Komponen Pendukung Pertahanan Negara bukan sekadar simbol pengakuan, tetapi menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam membangun kemandirian industri pertahanan nasional,” ujar Donny dalam sambutannya. “Kami berharap DEFEND ID menjadi garda terdepan dalam memenuhi kebutuhan alutsista dalam negeri dan memperkuat pertahanan negara di masa depan.”
Langkah ini juga sejalan dengan visi strategis Kementerian Pertahanan untuk memperkuat ekosistem pertahanan yang berkelanjutan, didukung oleh kemampuan produksi dan teknologi nasional yang mumpuni.
Direktur Utama PT Len Industri (Persero) sekaligus pimpinan DEFEND ID, Prof Joga Dharma Setiawan, Ph.D, menyambut baik kepercayaan yang diberikan pemerintah. Ia menyebut bahwa sertifikat ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga tantangan dan tanggung jawab besar untuk terus meningkatkan kapabilitas dalam negeri.
“Penerimaan sertifikat ini menjadi pengakuan bahwa produk dan komponen yang kami hasilkan telah memenuhi standar kebutuhan pertahanan nasional. Kami akan terus memperkuat lini produksi, riset, dan pengembangan teknologi demi mendukung kemandirian pertahanan Indonesia,” ujar Joga, dikutip Jumat (13/6/2025)
Dengan capaian ini, DEFEND ID kian meneguhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri pertahanan nasional. Sinergi antarlembaga diharapkan terus meningkat, baik dengan Kementerian Pertahanan, TNI, maupun sektor industri strategis lainnya.
Langkah ini juga membuka jalan bagi pengembangan komponen utama dan cadangan secara lebih mandiri, memperkecil ketergantungan pada impor, serta memperkuat ketahanan nasional secara menyeluruh.
“Ini bukan sekadar pencapaian institusional, tetapi langkah konkret menuju terwujudnya kekuatan pertahanan yang modern, tangguh, dan berbasis kemampuan bangsa sendiri,” tutup Joga.***






