Bandung, BandungOke — Dunia kini bergerak dalam kecepatan tinggi, sarat ketidakpastian, dan kompleksitas.
Di tengah tantangan itulah, Profesor Yos Sunitiyoso, dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB, menyampaikan orasi ilmiahnya dengan tajuk “Keputusan dalam Ketidakpastian: Perencanaan Skenario dan Pemodelan Sistem”.
Dalam orasi yang berlangsung hangat namun sarat makna, Prof. Yos menekankan pentingnya berpikir sistematis dalam pengambilan keputusan, khususnya di sektor bisnis dan kebijakan publik.
“Dalam mengambil keputusan bisnis, ada dua hal penting: melakukan hal yang benar dan melakukan hal dengan benar,” ujar Prof. Yos dengan penuh keyakinan.
Ia juga memperkenalkan pendekatan systems thinking, yang memadukan tiga fungsi utama: sintesis, analisis, dan investigasi (inquiry). Pendekatan ini membantu pengambil keputusan memahami akar masalah, mencari solusi sistemik, dan mengantisipasi dampak jangka panjang secara lebih menyeluruh.
Riset Mutakhir: Dari Bursa Saham Hingga Pelabuhan
Sebagai akademisi yang telah menulis lebih dari 50 artikel ilmiah terindeks Scopus dengan H-index 13, Prof. Yos menghadirkan dua pendekatan utama dalam menghadapi ketidakpastian:
Scenario Planning – Dengan kerangka Future Cone Framework, pendekatan ini membantu mendeteksi sinyal masa depan dan menyusun berbagai kemungkinan skenario.
Ia mencontohkan lewat riset berjudul “Anticipating the Future of Capital Market and Investment Climate in Indonesia”, yang menganalisis faktor eksternal seperti peran regulator dan perilaku investor.
System Dynamics Modelling – Pendekatan ini memungkinkan pemodelan dan simulasi sistem secara efisien. Ia menunjukkan aplikasi nyatanya lewat riset “Port Performance Factors and Their Interactions”, yang mengungkap bahwa investasi infrastruktur dan layanan pelabuhan merupakan kunci peningkatan kinerja logistik nasional.
“Pemodelan adalah representasi sistem. Sedangkan simulasi adalah peniruan sistem dunia nyata dalam waktu,” jelasnya lugas.
Ilmu untuk Ketahanan Organisasi
Saat ini, Prof. Yos juga menjabat sebagai Direktur Hilirisasi & Kemitraan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ia menerima Penghargaan ITB 2024 untuk Penelitian dan Inovasi atas kontribusinya di bidang pengambilan keputusan strategis.
Menutup orasinya, ia menegaskan bahwa pengambilan keputusan tak boleh semata mengejar hasil, tetapi perlu didukung proses yang sistemik dan strategis, berbasis data dan skenario masa depan.
“Perencanaan skenario dan simulasi bukan hanya alat bantu, tapi fondasi ketahanan organisasi di tengah perubahan,” tegasnya.
Orasi ilmiah ini menjadi refleksi penting: bahwa di tengah dunia yang tak pasti, pendekatan ilmiah berbasis sistem bisa menjadi kompas yang menuntun organisasi menuju masa depan yang lebih pasti dan berkelanjutan.***






