JAKARTA.BandungOke.com — Komitmen PT Kereta Api Indonesia (Persero) terhadap keberlanjutan lingkungan tidak sebatas slogan.
Lewat program penghijauan yang konsisten sejak 2021, perusahaan pelat merah ini telah menanam 106.757 pohon di berbagai wilayah, termasuk di sekitar rel, lereng rawan longsor, hingga lahan tandus yang membutuhkan pemulihan ekologis.
Program ini bukan proyek jangka pendek, melainkan bagian dari strategi jangka panjang yang menyasar keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim. Pada Januari hingga 23 Juni 2025 saja, KAI mencatat penanaman 5.738 pohon baru di berbagai titik prioritas.
“Jenis pohon yang ditanam pun beragam dan disesuaikan dengan karakteristik daerah, mulai dari trembesi, miana, mangga, tabebuya, hingga pule. Kehadiran vegetasi ini tidak hanya memperindah dan meneduhkan lingkungan, tetapi juga berperan penting dalam mencegah erosi, memperkuat struktur tanah, serta meningkatkan kualitas udara di sekitar jalur operasional kereta,” kata EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji. Selasa (24/6/2025)
Lebih dari itu, langkah penghijauan ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama poin 13 (penanganan perubahan iklim) dan poin 15 (pelestarian ekosistem darat).
Tak hanya berhenti di pohon, inisiatif hijau juga menyentuh aspek keseharian pelanggan. Sejak 2023, KAI menyediakan 102 unit Water Station di 39 stasiun di seluruh Indonesia.
Inovasi ini memungkinkan pelanggan mengisi ulang air minum secara gratis menggunakan tumbler pribadi—sebuah langkah nyata mengurangi limbah plastik sekali pakai di ruang transportasi publik.
Transformasi digital juga turut menjadi garda depan pengurangan limbah. Teknologi Face Recognition Boarding yang telah digunakan lebih dari 14,5 juta pelanggan, menghilangkan kebutuhan mencetak tiket fisik. “Hampir 35 ribu rol kertas tiket berhasil dihemat,” ujar Agus.
Sebagai edukasi tambahan, fitur carbon footprint dalam aplikasi Access by KAI turut disediakan untuk membantu pelanggan mengetahui emisi karbon dari perjalanan mereka. Harapannya, masyarakat semakin sadar dan beralih ke moda transportasi yang lebih rendah emisi.
“Semua langkah ini kami hadirkan dalam satu semangat yang sama, menghadirkan layanan transportasi publik yang modern, ramah lingkungan, dan berdampak nyata bagi bumi. Dari pohon yang kami tanam, air yang bisa diisi ulang, hingga tiket yang tak perlu lagi dicetak, KAI ingin menjadi bagian dari gaya hidup yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tutup Agus.***