BANDUNG, BandungOke.com — Bukan sekadar liburan sekolah. Di Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo, sepuluh remaja usia 12 hingga 17 tahun justru bergelut dengan kotoran, bau kandang, dan pakan satwa.
Mereka bukan tersesat, melainkan sedang belajar menjadi keeper, dalam program Junior Keeper Training selama tiga hari, dari 8 hingga 10 Juli 2025.
Program yang memasuki edisi kelima ini menggiring peserta yang terdiri dari tiga laki-laki dan tujuh perempuan, dimana dua di antaranya dari Jakarta, akan merasakan langsung dunia konservasi dari balik kandang.
Tak hanya melihat hewan dari luar pagar, mereka diajak masuk ke habitat satwa, ikut memberi makan, membersihkan kandang, hingga memahami karakter satwa.
“Program ini memberikan pelatihan langsung dalam merawat satwa, termasuk pemberian pakan, pembersihan kandang, dan interaksi dengan hewan, dengan bimbingan dari keeper profesional,” ujar Humas Bandung Zoo, Sulhan Syafe’i, yang akrab disapa Kang Aan, Selasa (8/7/2025).
Pelatihan berlangsung penuh dari pagi hingga sore, 07.30 sampai 16.30 WIB, meniru jadwal kerja para keeper sesungguhnya. Di hari terakhir, Kamis (10/7/2025) mereka mendapat pengalaman eksklusif yakni memandikan tapir satwa pemalu asal Sumatera yang menjadi simbol konservasi hutan tropis.
Dengan biaya Rp500.000, peserta mendapat perlengkapan pelatihan, makan siang, serta sertifikat. Tapi lebih dari itu, mereka digembleng agar mengenal satwa bukan hanya sebagai tontonan, melainkan sebagai bagian dari ekosistem yang layak dilestarikan.
“Ini bukan hanya soal pengalaman unik, tapi soal membentuk cara pandang baru terhadap hewan dan alam,” kata Kang Aan.
Dalam era ketika interaksi dengan alam kian digantikan layar gawai, Bandung Zoo memilih jalan sebaliknya yaitu mempertemukan anak-anak langsung dengan satwa, lumpur, dan tanggung jawab. Sebuah pendidikan lingkungan hidup yang tak bisa digantikan teknologi.***
Editor : Deni Surya